London, MINA – Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, pada Selasa (8/7) menyatakan bahwa pemerintah Inggris siap memberlakukan sanksi tambahan terhadap Israel apabila dalam beberapa pekan mendatang tidak tercapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya di hadapan Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Inggris, Lammy menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah yang lebih tegas terhadap Israel jika kondisi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. MEMO melaporkan.
Pernyataan tersebut muncul sebagai respons atas pertanyaan dari anggota parlemen Partai Buruh, Alex Ballinger, yang mempertanyakan komitmen pemerintah dalam menghadapi agresi Israel terhadap Gaza. Lammy mengungkapkan bahwa pemerintah Inggris tidak akan tinggal diam apabila konflik berlarut tanpa ada solusi yang nyata.
Pernyataan Lammy ini mengikuti langkah sanksi terkoordinasi yang diambil bulan lalu oleh Inggris bersama Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Norwegia.
Baca Juga: Militan Houthi Tenggelamkan Kapal Kargo di Laut Merah yang Menuju ke Israel
Sanksi tersebut ditujukan kepada dua tokoh ultranasionalis Israel, yakni Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, atas tuduhan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia di wilayah Gaza yang terkepung. Bentuk sanksi meliputi pembekuan aset dan larangan perjalanan.
Kendati tekanan publik dan desakan internal meningkat, termasuk dari tokoh-tokoh senior Partai Buruh dan sejumlah serikat pekerja, agar pemerintah segera mengakui negara Palestina secara resmi, Lammy menyatakan ia tidak akan menetapkan tenggat waktu atau jadwal pengakuan yang terikat pada agenda politik.
Ia menekankan bahwa pengakuan semacam itu harus dilihat dari sejauh mana dapat membawa perubahan nyata di lapangan, bukan sekadar simbol politik.
Lammy mencatat bahwa meskipun pengakuan internasional terhadap Palestina terus berkembang – dengan negara-negara seperti Irlandia, Spanyol, dan Norwegia telah mengambil langkah tersebut – namun Israel justru memperluas aneksasi di Tepi Barat.
Baca Juga: Senator Bernie Sanders Ingatkan Netanyahu adalah Penjahat Perang, Kritik Kunjungannya ke AS
Menurutnya, kondisi ini menunjukkan bahwa pengakuan saja belum cukup untuk mendorong kemajuan dalam proses perdamaian yang berkeadilan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Flash Mob Florence for Palestine Kejutkan Pengunjung Museum Bargello Italia