London, MINA – Menteri Inggris untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, James Cleverly, mengecam keputusan Israel yang memajukan pembangunan lebih dari 1.000 unit rumah bagi pemukim Yahudi di daerah Tepi Barat yang diduduki.
“Keputusan Israel untuk memajukan pembangunan 1.257 bangunan permukiman di daerah Givat Hamatos di Tepi Barat yang diduduki, akan melanggar hukum internasional, dan berisiko menyebabkan kerusakan serius pada prospek Negara Palestina yang layak,” ujar James dalam siaran pers, Kamis (19/11), Pusat Informasi Palestina melaporkan.
“Kami mengutuk keputusan ini, yang tidak sesuai dengan tujuan perdamaian yang dideklarasikan Israel, dan menyerukan agar proses tender dan kemajuan permukiman lain di Yerusalem timur dan di tempat lain di Tepi Barat untuk segera ditangguhkan,” tambahnya.
Menurut kelompok anti-permukiman Israel Peace Now akhir pekan lalu, otoritas pertanahan Israel mengumumkan telah membuka tender untuk lebih dari 1.200 bangunan baru di permukiman Givat Hamatos.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
PBB dan Uni Eropa sama-sama telah menyuarakan keprihatinan yang mendalam atas langkah tersebut.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dianggap sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, membuat semua permukiman Yahudi di sana berstatus ilegal. (T/R12/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza