Cilacap, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hujan lebat dalam beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama longsor yang menimpa Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan curah hujan di wilayah Majenang tercatat mencapai 98,4 mm per hari pada 10–11 November, kemudian menurun menjadi sekitar 68 mm per hari. Kondisi tanah yang jenuh akibat hujan berkepanjangan membuat lereng menjadi sangat rentan bergerak.
Selain hujan lebat, BMKG menyebut faktor atmosfer ikut memperkuat potensi longsor. Fenomena Madden–Julian Oscillation (MJO), pusaran angin di perairan Lampung dan selatan Bali, serta wind shear di Jawa mendorong pembentukan awan hujan masif dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat dan angin kencang.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan kelembapan udara di beberapa lapisan atmosfer mencapai 70–100 persen, sehingga meningkatkan peluang pembentukan hujan ekstrem. BMKG pun mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk Cilacap hingga 20 November 2025.
Baca Juga: Update Korban Longsor Cilacap, 8 Jenazah Baru Ditemukan, Total Korban Meninggal 11 Orang
Badan Geologi menambahkan lokasi longsor masuk zona gerakan tanah menengah. Kemiringan lereng yang curam, batuan mudah pelapuk, serta tekanan air dalam tanah akibat hujan turut memperparah kondisi kerawanan longsor. Masyarakat diimbau waspada terhadap retakan berbentuk tapal kuda di permukaan lereng, yang menandai potensi pergeseran tanah.
Proses evakuasi korban masih menghadapi kendala. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut tanah yang labil menghambat pencarian dan evakuasi. Tim SAR diminta tetap berhati-hati mengantisipasi longsor susulan.
BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Warga yang tinggal di lereng curam diimbau memantau kondisi tanah secara rutin, mengikuti peringatan dini, dan segera mengevakuasi diri jika terjadi tanda-tanda pergerakan tanah agar risiko korban jiwa dapat diminimalkan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Buku di HB Jassin Tekankan Pentingnya Literasi Palestina dalam Kurikulum Indonesia
















Mina Indonesia
Mina Arabic