Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Jumat

Bahron Ansori - Sabtu, 3 September 2016 - 21:02 WIB

Sabtu, 3 September 2016 - 21:02 WIB

805 Views

Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA

Allah Subhanahu Wa Ta’ala  menjadikan segala sesuatu tidak dengan sia-sia, termasuk menjadikan hari Jumat. Setiap Muslim pasti akan berbondong-bondong melangkahkan kaki ke masjid untuk shalat Jumat bila mereka mengetahui banyak keutamaan pada hari Jumat.

Keutamaan hari Jumat di antaranya adalah; pertama, Jumat adalah hari terbaik. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  bersabda, “Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang Muslim melaksanakan solat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu.” (HR. Muttafaqun Alaih).

Karena Jumat adalah hari terbaik, maka tak jarang ada orang yang mengatakan Jumat mubarok, Jumat barokah dan sebagainya. Dalam sabda yang lain, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengatakan hari Jumat adalah penghulunya hari.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ShallallahuAlaihi Wasallam berkata, Hari Jumat adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari Jumat ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari Jumat terdapat lima peristiwa; diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari Jumat juga Adam dimatikan, di hari Jumat terdapat waktu yang mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan di hari Jumat pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi pada hari Jumat.” (HR. Ahmad)

Kedua, waktu mustajabnya doa. Ibnu Qayyim Al Jauziah setelah menjabarkan perbedaan pendapat kapan waktu itu mengatakan, “Di antara sekian banyak pendapat, ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis yang shahih, pertama, saat duduknya khatib sampai selesainya solat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi (Zadul Ma’ad Jilid I/389-390).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata, “Hari paling baik di mana matahari terbit pada hari itu adalah hari Jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari itu terdapat suatu waktu di mana tidaklah seorang mukmin solat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)

Ketiga, bersedekah pada hari itu lebih utama dibanding bersedekah pada hari-hari lain. Ibnu Qayyim berkata, Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  bersabda, “Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya.” (HR. Muttafaqun Alaih).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Keempat, hari Jumat merupakan hari besar pekanan yang berulang bagi umat Islam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  bersabda, “Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi umat Islam, maka siapa saja yang hendak menghadiri shalat Jum’at sebaiknya mandi terlebih dahulu…” (HR. Ibnu Ma-jah).

Kelima, Jumat merupakan hari dihapuskannya dosa-dosa. Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam  bersabda, “Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, memakai parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum’at.” (HR. Bukhari).

Keenam, orang yang berjalan untuk shalat Jumat akan mendapat pahala dari setiap langkahnya, setara dengan pahala ibadah satu tahun solat dan puasa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  bersabda, “Siapa yang mandi pada hari Jumat, lalu bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan solat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah.”

Ketujuh, seorang Muslim yang wafat pada siang atau malam Jumat berarti dia mendapatkan khusnul khatimah, yaitu terbebas dari azab kubur. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  bersabda, “Setiap Muslim yang mati pada siang hari Jumat atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari azab kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk menyambut dan mengisi hari Jumat dengan semua amal baik; memperbanyak solat malam, dhuha, sedekah, berdoa, membaca shalawat Nabi, dan zikir kepada Allah Ta’ala. Wallahua’lam. (R02/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Kolom
Kolom
Kolom
Tausiyah
Tausiyah