Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

INVESTASI INFRASTRUKTUR MALAYSIA PERINGKAT KEDUA ASIA

Admin - Selasa, 23 September 2014 - 15:04 WIB

Selasa, 23 September 2014 - 15:04 WIB

852 Views ㅤ

delegasi MalaysiaKuala Lumpur, 28 Dzulqa’dah  1435/23 September 2014 (MINA) – Lembaga konsultan infrasutruktur internasional ARCADIS menyatakan, Malaysia menempati peringkat kedua di kawasan Asia dalam hal investasi di bidang infrastruktur.

Kepala Infrastruktur ARCADIS untuk Asia, Richard Warburton mengatakan, infrastruktur merupakan bagian terpenting dari sebuah negara dan menjadi simbol kemajuan ekonomi dan pembangunan jangka panjang,” demikian seperti dilaporkan BERNAMA dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dengan laju pertumbuhan penduduk Malaysia rata-rata 1,4 persen pertahun, Warburton mengatakan, investasi dalam bidang  infrastruktur menjadi pilihan utama.

“Pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Thailand melakukan kerjasama di bidang investasi untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur, pertanian, dan pariwisata di masing-masing negara. Kerjasama ini disepakati dalam Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-20.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Dari 73 proyek yang ditandatangani, ada 11 proyek infrastruktur yang telah disepakati ketiga negara, nilainya mencapai US$ 5,2 miliar atau sekitar Rp 52 triliun.

“Proyeknya ada infrastruktur, pertanian, dan pariwisata. Totalnya ada 73. Dari 73 proyek ada 11 proyek infrastruktur yang masuk dalam priority connectivity project yang total investasinya US$ 5,2 miliar,” kata Senior Official IMT-GT dari Indonesia Rizal Affandi Lukman di acara Pertemuan Menteri Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-20 yang digelar di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam (NAD).

Rizal yang juga Deputi Bidang Kerjasama Internasional Kemenko Perekonomian mengatakan, tujuan dilakukan kerjasama ini agar negara perbatasan tersebut bisa memberikan sumber pertumbuhan bagi masing-masing negara.

“Ini sejak 1993 untuk kerjasama ASEAN, ada 10 negara tapi ini tiga negara dulu yang berdekatan, Indonesia ada 10 provinsi, Malaysia 8 negara bagian, dan Thailand 14 negara bagian. Kalau nunggu 10 negara kan lama,” katanya.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Rizal menjelaskan, dari total proyek yang dicanangkan, hampir 80% tengah berjalan. Kerjasama IMT-GT ini sudah ada sejak tahun 1993.(T/P005/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

 

 

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Ekonomi