New York, MINA – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan pada Ahad (9/11) bahwa 7.075 warga sipil tambahan telah meninggalkan El Fasher, ibu kota Darfur Utara, sehingga jumlah total pengungsi menjadi 88.892 sejak 26 Oktober.
Sejak tanggal tersebut, Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter telah menguasai El Fasher dan dilaporkan melakukan kekejaman terhadap warga sipil, menurut organisasi lokal dan internasional, yang menimbulkan kekhawatiran tentang perpecahan geografis lebih lanjut di negara tersebut. MEMO melaporkan.
“Matriks Pelacakan Pengungsi memperkirakan bahwa 7.075 tambahan meninggalkan El Fasher di Darfur Utara (barat) antara tanggal 5 dan 8 November karena memburuknya ketidakamanan,” kata IOM.
Pernyataan tersebut menambahkan, angka-angka ini masih awal dan dapat berubah seiring berlanjutnya ketidakamanan dan perkembangan dinamika pengungsian.
Baca Juga: Tegang dengan Hezbollah Lebanon, Israel akan Rekrut 12.000 Tentara Tambahan
Warga sipil mengungsi ke berbagai lokasi, termasuk Tawila, Mellit, dan Saraf Omra di Darfur Utara.
Tim lapangan juga melaporkan ketidakamanan yang parah di sepanjang jalan serta situasi masih tegang dan tidak stabil. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: New Delhi Tertutup Kabut Beracun, Warga: Kami Sulit Bernafas
















Mina Indonesia
Mina Arabic