Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irak Adakan Pemilu Pertama Sejak Menang dari ISIS

Rudi Hendrik - Sabtu, 12 Mei 2018 - 21:58 WIB

Sabtu, 12 Mei 2018 - 21:58 WIB

100 Views

Tiga wanita Irak menunjukkan tinta di jarinya sebagai tanda sudah menggunakan hak pilihnya dalam pemilu pada Sabtu, 12 Mei 2018. (Foto: The Baghdad Post)

Baghdad, MINA – Irak pada Sabtu (12/5) mengadakan pemilihan parlemen pertama sejak mengumumkan kemenangannya terhadap kelompok Islamic State (ISIS) pada bulan Desember lalu.

Para pemilih di seluruh negeri memberikan suara mereka di bawah pengamanan yang ketat, karena ISIS dan kelompok-kelompok lain menimbulkan ancaman keamanan besar meski terjadi penurunan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir, demikian The New Arab melaporkan.

Sekitar 24,5 juta pemilih menghadapi lanskap politik yang terfragmentasi lima bulan setelah ISIS digulingkan. Kelompok Syiah dominan terpecah, suku Kurdi berantakan dan Sunni absen.

Perdana Menteri Haider Al-Abadi yang menjabat di saat ISIS mengamuk di Irak pada tahun 2014, sebelumnya telah berhasil menyeimbangkan Amerika Serikat dan Iran dalam memerangi ISIS di negara itu.

Baca Juga: Pangeran MBS Desak Komunitas Internasional Hentikan Agresi Israel di Gaza

Sementara mantan Perdana Menteri Nuri Al-Maliki secara luas telah dicerca karena mengaduk sektarianisme dan kehilangan wilayah ketika ISIS menyerang.

Suara di jantung Sunni yang pernah didominasi oleh ISIS, termasuk kota kedua Irak yang hancur, menguap karena aliansi tradisional telah hancur.

Hal yang mengejutkan, kalangan Islam yang terkait dengan ulama Muqtada Al-Sadr memilih bergabung dengan Partai Komunis sekuler Irak untuk membuat daftar bersama.

Sekitar 900.000 polisi dan tentara bersiaga tinggi untuk melindungi pemungutan suara.

Baca Juga: Hampir 140.000 Orang Masih Hilang di Suriah

Bandara dan perbatasan negara ditutup untuk hari itu.

Tempat pemungutan suara dibuka hingga pukul 18:00 waktu setempat dan hasil awal diharapkan muncul dalam tiga hari. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cegah Panas Ekstrem, Saudi Gunakan Pendingin di Masjidil Haram

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Timur Tengah
Internasional
Breaking News
Breaking News
Breaking News