Baghdad, MINA – Pasukan keamanan di Irak telah menangkap mata-mata Uni Emirat Arab (UEA) yang terdiri dari beberapa warga negara Lebanon dan Irak di ibukota Baghdad.
Menurut Radio Sawt Al-Irak, sumber-sumber keamanan pada Ahad (3/11) mengklaim bahwa “sel penyusup” UEA telah melakukan kegiatan subversif yang bertujuan untuk mengganggu kestabilan negara Irak, meskipun pemerintah Irak belum secara resmi mengomentari penangkapan itu, MEMO melaporkan.
“Tim UEA sedang melakukan kegiatan yang sangat berbahaya di Irak yang bertujuan menggulingkan pemerintah,” kata sumber itu.
Terdakwa telah diidentifikasi oleh agen Irak sebagai yang bertanggung jawab untuk membiayai beberapa demonstrasi di Baghdad dan kota-kota lain.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Penangkapan itu terjadi ketika sebuah video yang belum dikonfirmasi baru-baru ini beredar di media sosial menunjukkan seorang wanita membagikan dolar AS kepada pengemudi tuk tuk Irak di antara para demonstran, sumber dana ini tidak diketahui.
Kelompok itu diduga memiliki hubungan langsung dengan kepala keamanan UEA Tahnoun Bin Zayed, yang juga saudara dari penguasa de facto negara itu, Putra Mahkota Mohammed Bin Zayed.
Stasiun radio mencatat, Abu Dhabi saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Baghdad melalui pihak Barat untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Meskipun protes Irak sebagian besar berpusat pada korupsi pemerintah dan ekonomi, campur tangan asing telah dicurigai dengan tujuan memanfaatkan demonstrasi ke arah kekerasan untuk mengganggu hubungan dekat antara Baghdad dan Iran.(T/Ast/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)