Baghdad, MINA – Irak mengundang Iran dan Arab Saudi ke pertemuan puncak di Baghdad untuk meredakan ketegangan yang membawa pada konflik terbuka dalam beberapa tahun terakhir.
Para pejabat mengatakan, pertemuan itu juga akan membahas konflik Yaman dan krisis Lebanon. Middle East Monitor melaporkan, Rabu (25/8).
Belum ada tanggapan tentang undangan ini.
Para pejabat Irak berharap Presiden baru Iran Ebrahim Raisi akan menghadiri pertemuan itu, yang direncanakan pada hari Sabtu (28/8).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Irak juga mengharapkan para menteri dari negara-negara Teluk lainnya termasuk Uni Emirat Arab juga bisa datang.
“Jika kita menyatukan para menteri luar negeri di satu meja, ini bisa dianggap sebagai terobosan untuk mengakhiri ketegangan antara Iran dan Teluk Arab,” kata seorang pejabat yang dekat dengan Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi.
Sumber politisi yang dekat dengan PM Al-Kadhimi mengatakan, telah menerima “sinyal positif” dari Teheran dan negara-negara Teluk Arab.
Sementara itu Riyadh dan Teheran telah memulai pembicaraan langsung pada bulan April lalu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kuwait telah menjadi satu-satunya negara Teluk yang mengkonfirmasi partisipasinya, akan mengirimkan perdana menterinya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama