Teheran, MINA – Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani mengatakan pada hari Sabtu (23/2), negara itu memiliki banyak pilihan untuk menetralisir penerapan kembali sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap ekspor minyaknya.
Ia menegaskan, para pemimpin ulama Teheran tidak memiliki rencana untuk mengadakan pembicaraan dengan Washington tentang masalah itu, Tasnim News Agency melaporkan
“Selain menutup Selat Hormuz, kami memiliki opsi lain untuk menghentikan aliran minyak jika terancam,” ujarnya.
“Pemerintah AS tidak memiliki ‘niat baik’, karena itu tidak perlu mengadakan pembicaraan dengan Amerika,” katanya kepada Tasnim.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia Mei lalu, kemudian AS menerapkan kembali sanksi terhadap negara itu.
Sanksi Washington ini bertujuan memaksa Teheran, mengakhiri program nuklir dan menghentikan dukungannya terhadap kelompok-kelompok militan di Suriah dan Irak.
Para pejabat Iran mengancam akan mengganggu pengiriman minyak dari negara-negara Teluk melalui Selat Hormuz, jika Washington mencoba menghalani ekspor minyak Teheran.
Selat Hormuz setiap hari dilewati sepertiga transportasi minyak laut di dunia. Selat ini menghubungkan negara-negara produsen minyak mentah Timur Tengah ke pasar-pasar utama di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Utara, dan sekitarnya. (T/Ast/P1)_
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)