Teheran, MINA – Pemerintah Iran telah memindahkan material penting dari fasilitas nuklir Fordow sebelum serangan udara Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan oleh Penasihat Ketua Parlemen Iran, Mehdi Mohammadi, pada Ahad (22/6).
“Iran telah memprediksi serangan ini. Fasilitas Fordow telah dievakuasi, sehingga tidak ada kerusakan yang tidak dapat dipulihkan akibat serangan hari ini,” kata Mohammadi melalui platform X.
Langkah antisipasi ini, menurut Mohammadi, merupakan bagian dari kesiapan Iran menghadapi eskalasi konflik yang dipicu oleh serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir, termasuk Fordow, Natanz, dan Isfahan. Operasi ini sebelumnya telah diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump sebagai “momen bersejarah” bagi Amerika, Israel, dan dunia.
Anggota Dewan Kebijaksanaan Iran, Mohsen Rezaei, juga menyatakan bahwa semua material pengayaan nuklir telah dipindahkan ke lokasi yang aman. Pernyataan ini menegaskan bahwa Iran telah mengambil langkah perlindungan strategis terhadap aset nuklirnya.
Baca Juga: Iran Nyatakan Warga dan Militer AS Sah Sebagai Target Serangan
Sementara itu, Trump mengklaim bahwa serangan AS menggunakan bom penghancur bunker GBU-57 dan rudal jelajah telah berhasil menghancurkan fasilitas nuklir utama Iran. Dalam sebuah unggahan di media sosialnya, Trump menegaskan bahwa Iran harus setuju untuk menghentikan perang.
Iran tetap menegaskan bahwa program nuklirnya bertujuan damai. Eskalasi ini memicu kekhawatiran global akan konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Serang Iran, Houthi Siap Serang Kapal AS di Laut Merah