ISIS REBUT SEBAGIAN KAMP YARMOUK DAMASKUS

Tiga pejuang Palestina Bait Al-Maqdis berdiri di antara reruntuhan gedung di Kamp Yarmouk, Damaskus. (Foto: Beforeitsnews.com)
Tiga pejuang Palestina Bait Al-Maqdis berdiri di antara reruntuhan gedung di , . (Foto: Beforeitsnews.com)

Damaskus, 13 Jumadil Akhir 1436/2 April 2015 (MINA) – Islamic State atau di Suriah telah merebut kendali bagian barat distrik Yarmouk di Damaskus selatan yang penghuni utamanya adalah pengungsi Palestina di Suriah.

Direktur Urusan Politik Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Damaskus, Anwar Abdel Hadi mengatakan kepada kantor berita AFP, Rabu (1/4), pejuang ISIS melancarkan serangan Rabu pagi di Yarmouk dan mereka mengambil alih sebagian besar kamp, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis (2/4).

Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris, mengatakan ISIS menguasai sebagian besar kawasan setelah pertempuran melawan kelompok-kelompok Palestina yang juga menentang rezim Presiden Bashar Al-Assad.

Seorang aktivis di Yarmouk yang berbicara dengan syarat anonim (identitas dirahasiakan) mengatakan kepada Al Jazeera, pejuang ISIS – dari kota tetangga Hajr Al-Aswad – menyerbu sisi barat Yarmouk dan merebut daerah itu dari kelompok bersenjata Palestina, Bait Al Maqdis.

Dia menambahkan, pertempuran terus berlangsung dan menyangkal laporan tentang “sebagian besar Yarmouk telah rebut ISIS”.

Penduduk Yarmouk menyatakan, salah satu alasan utama terjadinya bentrokan berkaitan dengan penangkapan pejuang ISIS di distrik baru-baru ini yang dituduh membunuh seorang tokoh terkemuka Bait Al Maqdis.

Kontrol Yarmouk masih terbagi antara faksi Palestina dan kelompok bersenjata oposisi Suriah, termasuk Nusra Front, Ahrar Al-Sham dan Brigade FSA (oposisi Suriah moderat) dan lainnya.

Yarmouk dulunya menjadi rumah bagi 160.000 pengungsi Palestina dan Suriah, tetapi telah terperangkap dalam pertempuran di negara itu dan dikepung oleh pasukan rezim selama lebih satu tahun.

Sekitar 18.000 warga diperkirakan masih berada di kamp setelah bertahun pertempuran.

Pasukan oposisi Suriah telah ditarik dari kamp pada Februari 2014 di bawah kesepakatan, di mana hanya kelompok bersenjata Palestina anti-pemerintah yang tetap di distrik itu.

Pengepungan menyebabkan kekurangan makanan, air dan obat-obatan yang signifikan di dalam kamp.

ISIS yang telah menguasai sebagian besar Suriah dan Irak, tidak hanya berperang melawan rezim Assad, tetapi juga terhadap kelompok oposisi Suriah lainnya, karena berusaha memperluas wilayah kekuasaannya. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0