Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Islam Rubah Wajah Andalusia

Rendi Setiawan - Rabu, 24 Januari 2018 - 23:12 WIB

Rabu, 24 Januari 2018 - 23:12 WIB

134 Views

Manajer Komunikasi dan Media Yayasan Masjid Seville, Hafith Luqman Nieto. Foto: Rina/MINA

Manajer Komunikasi dan Media Yayasan Masjid Seville, Hafith Luqman Nieto. Foto: Rina/MINA

 

Jakarta, MINA – Luqman Nieto, seorang hafiz Quran dari Sevilla Islamic Center mengatakan, Islam pertama kali masuk ke Andalusia, Spanyol tahun 711. Ketika itu cahaya Islam datang merubah wajah Andalusia kepada kemajuan yang tak pernah ditemukan sebelumnya.

“Andalusia sebelum kedatangan Thariq bin Ziyad bersama pasukan, kondisinya sangat memprihatikan, khusus di bidang ekonomi. Sebab kekayaan yang terkandung di Andalusia habis terkuras untuk biaya perang. Setelah Islam datang, kondisi Andalusia berangsur membaik,” ujar Luqman saat Talkshow di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Rabu (24/1).

Pada acara yang digelar oleh Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF), Luqman menuturkan, sejak Thariq bin Ziyad menginjakkan kakinya di tanah Andalusia, sejak saat itu pula wilayah tersebut mulai bergerak menuju peradaban baru yang maju dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

“Andalusia semakin terbuka melakukan hubungan kerja sama dengan wilayah-wilayah di sekitarnya seperti hubungan dengan Maroko, Italia, Mesir dan sebagainya,” katanya.

Luqman memperkuat argumennya dengan mengatakan bahwa jumlah populasi masyarakat Muslim di Cordoba mencapai 500 ribu hingga satu juta orang pada tahun 1000 masehi.

“Setidaknya dari populasi Muslim yang ada di Cordoba pada saat itu, setidaknya ada 700 masjid yang sudah berdiri, dan ada sekitar 100 perpustakaan juga dibangun di berbagai wilayah,” ujar pria yang mulai menghafal Alquran sejak usia 11 tahun itu.

Sementara itu, Akbar Satrio, Perwakilan ISYEF mengatakan, salah satu solusi mengembalikan kejayaan umat Islam adalah dengan mengembalikan fungsi masjid sesuai khittohnya. Yaitu masjid sebagai pusat peradaban.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

“Kita ingin menggerakan 800 ribu masjid di seluruh Indonesia. Kami yakin jika dari 800 ribu masjid di Indonesia bisa bersama-sama menjadi pusat aktifitas pemuda Islam, masa depan Indonesia akan semakin maju,” katanya.

Pemuda, kata dia, harus memajukan ekonomi umat melalui masjid. ISYEF amat yakin masjid bisa menjadi tempat yang akan membawa kejayaan Islam, bukan saja di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

“Salah satunya adalah dengan mengadakan talkshow. Tema ‘Islamic Cultural and Civilization in Andalusia, Spain’ menjadi salah satu langkah menuju tujuan itu,” katanya. (L/R06/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Khadijah
MINA Health