Istanbul, MINA – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah mengungkapkan ada tiga variabel dasar yang mempengaruhi jalannya perjuangan Palestina, perubahan positif yang mendukung perjuangan Palestina.
Haniyah mengatakan, variabel pertama adalah kemenangan gerakan perjuangan atas Zionis Israel dalam perang ‘Saif Al-Quds’ telah menampakan peta kekuatan Israel sesungguhnya, kemenangan itu dan juga mempengaruhi keseimbangan kekuatan antara pihak Palestina dan Israel.
“Pertempuran Saif Al-Quds membawa perubahan mendasar dalam sejarah perang dengan musuh Zionis.” Kata Ismail Haniyah dalam pembukaan Konferensi Pionir Al-Quds, Istanbul Turki, Kamis (2/12), Wartawan MINA melaporkan.
Haniyah menekankan, pertempuran Saif Al-Quds dengan Zionis Israel tidak akan berakhir kecuali seluruh tanah Palestina dibebaskan dan penjajahan Israel diakhiri.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Adapun variabel kedua, Haniyah mengungkapkan, keluarnya Amerika Serikat dari Afghanistan setelah 20 tahun pendudukan, merupakan variabel penting dalam mendukung perjuangan Palestina.
“Tentara AS masuk Afghanistan 20 tahun yang lalu dengan menduduki tanah dan orang-orangnya, tetapi orang-orang Afghanistan menolak pendudukan ini sampai mereka berhasil mengusir AS dari tanah air mereka” tegas Haniyah.
Haniyah melanjutkan, keluarnya Amerika Serikat dari tanah Afghanistan akan diikuti oleh penarikan militer lainnya yang akan membatasi pergerakan mereka. Penarikan ini akan melemahkan negara-negara sekutu utamanya Zionis Israel.
Dia menambahkan bahwa negara-negara AS tidak lagi dapat memaksakan hegemoni mereka di dunia seperti sebelumnya, dan tidak akan mampu menghadapi perubahan ini.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Adapun variabel ketiga, ia menekankan bahwa konferensi ini merupakan definisi baru tentang arah perjuangan berbeda dengan tren sebelumnya, saat ini invasi ideologis, agama dan militer masyarakat di kawasan Timur Tengah sangat terasa untuk melemahkan kekuatan Arab dan Islam.
Ia menegaskan, ketiga variabel yang muncul dalam beberapa bulan terakhir ini merupakan tahap transisi yang jelas antara satu era dengan era lainnya, di mana kedaulatan di kawasan itu berada di tangan pasukan Islam dan Arab.
Haniyah mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi banyak tokoh parlemen Palestina, Arab dan Islam dalam konferensi ini seperti utusan dari negara-negara Asia, Afrika dan Timur Tengah. Termasuk dari Indonesia yaitu: Subhan Amier CHAF Sekjen Aqsa Working Group (AWG), Rifa Berliana Arifin Kabid Litbang dan Kaderisasi AWG dan Dudin Sobarudin Staf Khusus Hubungan Internasional AWG. Juga hadir Ketua Fraksi DPR RI Jazuli Juwaini dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Perwakilan PP Muhammadiyah Wachid Ridwan. (L/RA-1/RS2)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant