Yerusalem, MINA – Pendudukan Israel memberlakukan pembatasan yang lebih ketat terhadap pergerakan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem yang diduduki dan di sekitar Masjid Al-Aqsa, bertepatan dengan hari raya Yahudi Yom Kippur.
Menurut sumber lokal, polisi Israel memaksa para pemilik toko untuk menutup usaha mereka pada Kamis (2/10) dan mendirikan puluhan pos pemeriksaan militer di seluruh Kota Tua dan jalan-jalan menuju Masjid Al-Aqsa. Tindakan ini sangat mengganggu kehidupan sehari-hari warga Palestina, membatasi akses mereka ke tempat suci tersebut dan pekerjaan mereka. Palinfo melaporkan.
Sebaliknya, para pemukim diberikan hak istimewa yang luas saat mereka menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa dan Lapangan Buraq di bawah perlindungan militer yang ketat. Kelompok-kelompok pemukim juga mengadakan pertemuan dan pawai meriah di seluruh kota yang diduduki.
Puluhan pemukim menyerbu Al Aqsa dengan dalih memperingati Yom Kippur, yang didukung oleh keamanan intensif dari polisi Israel. Sumber-sumber lokal melaporkan peningkatan kehadiran militer di sekitar Masjid dan di dalam Kota Tua, menghalangi akses warga Palestina ke situs suci tersebut.
Baca Juga: Israel Tutup Dua Jalan Utama di Kota Gaza, Pisahkan Utara dan Selatan
Lebih lanjut, kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan “Organisasi Bukit Bait Suci” telah menyerukan para pendukung mereka untuk berpartisipasi dalam penyerbuan lebih lanjut ke Aqsa pada Senin, dengan kedok merayakan hari raya “Sukkot”.
Polisi Israel telah mengubah kota tersebut menjadi penjara dengan memblokir jalan-jalan dengan penghalang beton dan barikade besi, memfasilitasi pergerakan bus-bus pemukim Yahudi sekaligus membatasi mobilitas warga Palestina di lingkungan-lingkungan Yerusalem. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Bayar Influencer Hingga Rp110 Juta per Unggahan untuk Kuasai Sosial Media