Tel Aviv,MINA – Pendudukan Israel menghadapi malam penuhi kerusuhan pada Kamis (7/8), ketika tiga demonstrasi serentak meletus di wilayah pendudukan, yang mengakibatkan penutupan jalan besar-besaran dan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi.
Menurut Saluran 12 Israel, protes tersebut melibatkan tentara yang trauma, warga ultra-Ortodoks, dan keluarga tawanan, semuanya berkumpul untuk menyuarakan keluhan yang berbeda. Alamayadeen melaporkan.
Sekelompok mantan tentara memblokir jalur selatan Jalan Raya Ayalon, menyebabkan kemacetan lalu lintas dan gangguan signifikan di Tel Aviv.
Pada saat yang sama, demonstran ultra-Ortodoks turun ke Jalan Raya 4 dekat Bnei Brak, memblokir jalan sepenuhnya dan menghentikan lalu lintas. Sumber kepolisian melaporkan beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu dan menghina petugas, beberapa di antaranya diduga membandingkan mereka dengan Nazi.
Baca Juga: Anak Gaza Syahid Tertimpa Kotak Bantuan yang Dijatuhkan dari Udara
Sementara itu, di al-Quds yang diduduki, para demonstran yang menuntut pertukaran tahanan dan diakhirinya perang bentrok dengan polisi di luar kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Saluran 7 Israel melaporkan pihak berwenang menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan setelah rapat kabinet.
Protes yang meluas ini telah menyoroti meningkatnya ketegangan dalam masyarakat Israel, seiring meningkatnya tekanan terhadap pemerintah dari berbagai pihak.
Ketegangan meningkat di Israel terkait perang di Gaza dan seberapa besar kemungkinannya, terutama terkait pengembalian tawanan, sementara anggota kabinet sedang membahas rencana untuk menduduki Gaza. []
Baca Juga: Brigade Al-Quds Bombardir Tentara Zionis dengan Dua Roket
Mi’raj News Agency (MINA)