as-is.png">as-is-300x199.png" alt="as is" width="300" height="199" />Washington, 3 Jumadil Awal 1436/22 Februari 2015 (MINA) – Seorang pengamat politik sekaligus aktivis Amerika Serikat (AS) Mark Glenn mengatakan, Israel melanggar perjanjian dengan Obama sebagai presiden AS dan hal itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Mark Glenn yang juga merupakan pendiri Gerakan Solidaritas Palang Merah di AS mengatakan hal itu dalam sebuah forum lintas agama yang bertujuan menyatukan umat Islam dan Kristen untuk melawan Zionis, baru-baru ini. Press TV melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pada Rabu lalu (18/2), pemerintahan Obama mengatakan Israel mengeluarkan informasi palsu tentang posisi AS dalam negosiasi nuklir dengan Iran dengan mengatakan menolak program negara itu.
“Tidak ada pertanyaan resmi dari kami dan bahwa Israel telah mengatakan informasi bohong tentang kebijakan pemerintah AS, “kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Obama juga mengancam tidak akan hadir pada saat pidato Netanyahu di hadapan anggota konggres AS, 3 Maret mendatang.
Sampai saat ini, kebijakan luar negeri AS masih seperti semula, ingin membangun kedamaian di Timur Tengah dan Israel tidak boleh melakukan maneuver-manuver yang memunculkan terjadinya perang melawan Iran.
“Amerika Serikat dan Israel pada dasarnya berada di posisi yang sama, tapi Netanyahu selalu memojokkan AS ”
Hubungan AS dan Israel mengalami ketegangan beberapa kali sejak Obama memerintah negara itu. Obama dalam pencalonannya yang kedua kalinya tidak didukung oleh Israel dan organisasi Yahudi di AS, AIPAC juga tidak mendukungnya.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Pemerintahan Obama juga secara terang-terangan tidak menyetujui rencana Israel yang terus memperluas pembangunan permukiman di wilayah Tepi Barat dengan alasan hal itu bertentangan dengan hokum internasional. (T/P008/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan