Beirut, MINA – Israel dan Lebanon akan memulai kembali pembicaraan negosiasi perbatasan maritim, kata Kementerian Energi Israel, pada Kamis (29/4).
“Kami sedang memeriksa pembaruan pembicaraan berdasarkan wilayah sengketa,” kata juru bicara Menteri Energi Yuval Steinitz.
Surat kabar Al Akhbar melaporkan, pembicaraan akan berlangsung pada Senin, tetapi pihak Israel mengatakan tanggal tersebut belum final. JPost melaporkannya.
Israel dan Lebanon memasuki negosiasi tahun lalu untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, dengan mediasi AS.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Jika pembicaraan dimulai kembali, ini akan menjadi pertama kalinya pemerintahan Biden terlibat.
“Wilayah sengketa yang diketahui” mengacu pada area segitiga Laut Mediterania yang dimulai dari perbatasan darat negara tersebut, dan berjarak 5-6 km lebar rata-rata. Area tersebut merupakan sekitar 2% dari perairan ekonomi Israel.
Selama empat putaran pembicaraan sebelumnya, pada November dan Oktober 2020, Lebanon meningkatkan permintaannya dengan garis yang membentang lebih jauh ke selatan, meningkatkan area yang disengketakan dari sekitar 860 kilometer persegi hingga 2.300 km persegi.
Dua pekan lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon Michel Najjar mengumumkan, tuntutan yang lebih besar akan diajukan ke PBB. Sementara Presiden Lebanon Michel Aoun tidak melanjutkan proses tersebut. (T/RS2/R1)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama