Ramallah, MINA – Pihak berwenang Israel masih menahan sekitar 250 jenazah warga Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel, termasuk 24 jenazah orang Palestina yang meninggal pada Intifadah Pertama yang dimulai lebih dari 30 tahun yang lalu.
“Penahanan mayat martir adalah salah satu kejahatan terbesar dan paling merusak yang terjadi pada tingkat pribadi, agama, hukum, dan moral yang dilakukan oleh negara pendudukan,” kata Direktur Studi dan Dokumentasi di Dewan Urusan Tahanan Palestina, Abdel Nasser Ferwana.
Ia mengungkapkan ikhwal ini kepada Al-Urdun Al-Yowm pada Sabtu, demikian Al Arabiya Al Jadeed melaporkan Ahad (11/3).
Hal itu pun, lanjutnya, menunjukkan bahwa Israel adalah satu-satunya kekuatan di dunia yang mempraktikkan kejahatan semacam itu dalam kerangka kebijakan yang sistematis dan publik.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Ferwana menambahkan bahwa dalam hitungan terakhir, Israel menahan sekitar 250 jenazah orang Palestina yang meninggal atau terbunuh dalam berbagai keadaan, beberapa di antaranya berusia tujuh puluhan, delapan puluhan dan sembilan puluhan.
Sementara itu juga terdapat jenazah pejuang-pejuang Palestima seperti korban Perang Gaza 2014 dan “Intifadah Yerusalem” tahun 2015.
Amin Al-Bayed, Koordinator Kampanye Nasional untuk Pemulihan Jenazah Martir, mengatakan kepada kantor berita SAFA, dalam banyak kasus, Israel menahan jenazah-jenazah warga Palestina untuk menutup bukti bahwa mereka telah mati di tangan Israel. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya