Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Murka, Inggris, Kanada dan Australia Akui Negara Palestina

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 29 detik yang lalu

29 detik yang lalu

0 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres AS di Washington, D.C, Rabu, 24 Juli 2024. (Gambar: Press TV)

Tel Aviv, MINA – Pengakuan terhadap negara Palestina oleh negara-negara Barat memicu kemarahan besar di Israel pada Ahad (21/9), dengan sejumlah menteri pemerintah menyerukan langkah balasan berupa aneksasi wilayah pendudukan Tepi Barat.

Inggris, Kanada, dan Australia secara resmi mengakui keberadaan negara Palestina, sebuah langkah yang dipandang sebagai dorongan diplomatik menuju solusi dua negara mewujudkan perdamaian di Palestina.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataan video menyebut bahwa dirinya akan memberikan tanggapan setelah kembali dari kunjungan ke Amerika Serikat. Al-Jazeera melaporkan.

“Negara Palestina tidak akan didirikan,” tegas Netanyahu, seraya menyebut bahwa dirinya telah mencegah hal itu selama bertahun-tahun dengan memperkuat permukiman Yahudi di Tepi Barat dan akan terus melanjutkannya.

Baca Juga: Hamas Sambut Pengakuan Palestina, Tapi Harus Diikuti Tindakan Nyata Hentikan Penjajahan Israel

Kementerian Luar Negeri Israel mengecam pengakuan tersebut sebagai tidak lebih dari hadiah bagi Hamas.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir mendesak pemerintah Israel untuk segera mengambil langkah balasan dengan menganeksasi Tepi Barat dan menghancurkan total palestina/">Otoritas Palestina.

Ia mengumumkan akan mengajukan proposal aneksasi dalam rapat kabinet mendatang.

Menteri Keuangan ekstremis, Bezalel Smotrich, turut menyerukan langkah serupa. “Perdana Menteri, inilah saatnya, dan semuanya ada di tangan Anda,” ujarnya.

Baca Juga: Kekurangan Obat-obatan, RS Kuwait di Gaza Terpaksa Hentikan Operasi

Menteri Kebudayaan dan Olahraga, Miki Zohar juga menyatakan, satu-satunya respons tepat atas pengakuan negara Palestina adalah penerapan kedaulatan Israel atas wilayah Yudea, Samaria (Tepi Barat) dan Lembah Yordan. Ia menyebut pengakuan itu sebagai deklarasi tak berarti yang sarat antisemitisme dan kebencian terhadap Israel.

Sementara itu, Yair Golan, kepala Partai Demokrat oposisi dan mantan wakil kepala staf militer, menilai pengakuan negara Palestina sebagai kegagalan politik besar Netanyahu dan Smotrich yang merusak keamanan Israel.

Ia menuding Netanyahu telah secara politis mengabaikan tanggung jawabnya dengan menolak mengakhiri perang dan memilih jalan pendudukan serta aneksasi.

Pemimpin oposisi, Yair Lapid menyebut pengakuan terhadap Palestina sebagai bencana diplomatik dan menuduh pemerintahan Netanyahu menyebabkan krisis diplomatik paling parah dalam sejarah Israel. []

Baca Juga: 10 Tentara Israel Terluka Akibat Kendaraan Militer Terbalik di Dekat Kota Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda