Gaza, MINA – Pasukan Pertahanan Israel kedapatan memamerkan artefak yang dicuri dari Gaza, mereka memasangnya di parlemen Israel, yang dikenal sebagai Knesset.
Direktur Otoritas Barang Antik Israel, Eli Askozido, membagikan gambar di akun Instagram resminya, menyatakan bahwa tentara Israel menghubungi pihak berwenang untuk memeriksa sebuah gudang di Gaza. Dalam postingan pameran di Knesset, ia menulis, “Sebuah etalase kecil ditempatkan di Knesset.” MEMO melaporkan, Senin (22/1).
Selain itu, ia menerbitkan sebuah video yang memperlihatkan tentara Israel menggerebek sebuah gudang yang penuh dengan barang antik, yang ia rayakan dalam keterangannya yang berbunyi: “Pekan yang baik, Wakil Direktur Otoritas Barang Antik berangkat ke Gaza untuk memeriksa gudang yang penuh dengan barang antik. Terima kasih kepada prajurit Moshe Agami.”
Namun, postingan yang menampilkan pameran di Knesset tidak lagi ada di profilnya dan ia kemudian memposting pernyataan berikut: “IDF meminta Israel Antiquities untuk memeriksa sebuah gudang di Gaza yang menyimpan barang-barang kuno atau barang-barang yang tampak kuno. Pemeriksaan awal dilakukan oleh seorang arkeolog, dan laporan tertulis yang komprehensif akan diserahkan ke IDF nantinya. Barang-barang tersebut dibiarkan tidak terganggu di lokasi.”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Gaza, yang saat ini berada di bawah pemboman Israel, kaya akan barang antik. Kota ini telah menjadi pos perdagangan penting bagi banyak peradaban, mulai dari Mesir kuno dan Filistin yang digambarkan dalam Alkitab, hingga Kekaisaran Romawi dan Perang Salib.
Aktivis pro-Palestina Khaled Yousry mengecam Askozido, dengan menyatakan: “Pencurian barang antik dianggap sebagai kejahatan perang menurut hukum internasional. Perdagangan gelap kekayaan budaya, termasuk barang antik, merupakan kejahatan berdasarkan Konvensi UNESCO tahun 1970 tentang Tindakan yang Harus Diambil untuk Mencegah Impor, Ekspor, dan Pengalihan Kepemilikan Kekayaan Budaya.”
Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 25.295 warga Palestina dan melukai 63.000 orang.
Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas, banyak dari mereka, seperti diungkapkan oleh Haaretz, dibunuh oleh helikopter dan tank tentara Israel, bukan oleh Gerakan Perlawanan Islam Palestina, seperti yang awalnya diklaim oleh Israel.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant