Ankara, MINA – Selain merekrut pencari suaka Afrika, rezim pendudukan Israel juga telah merekrut ratusan warga asal India untuk menjadi pekerja konstruksi.
Dilansir dari TRT World, Senin (16/9), awal tahun ini pemerintah India mengiklankan 10.000 posisi untuk pekerja konstruksi di Israel, setidaknya di dua negara bagian, Haryana dan Uttar Pradesh. Iklannya mengatakan gaji untuk pekerjaan tersebut sekitar 6.100 shekel atau sekitar $1.625 per bulan.
Tawaran itu menggiurkan bagi puluhan ribu orang India yang disulitkan oleh kemiskinan dan pengangguran. Tawaran itu muncul di saat Israel mempertimbangkan rencana untuk mengganti pekerja Palestina dengan tenaga kerja asing.
Namun, pekerja konstruksi bukanlah satu-satunya orang yang tertarik bekerja di Israel. Tel Aviv telah membentuk sebuah komite untuk mengerjakan rencana migrasi komunitas India-Yahudi Bnei Menashe ke wilayah pendudukan.
Baca Juga: Israel Larang Shalat Jumat di Masjid Ibrahimi
Laporan menunjukkan, ratusan orang Israel yang lahir di India, khususnya dari Negara Bagian Manipur dan Mizoram, telah menjawab panggilan militer Israel untuk berperang di Gaza.
Menurut sebuah laporan pada tanggal 20 Oktober 2023 oleh India Today, setidaknya 400 orang India bertempur di garis depan dengan militer Israel.
Namun, masih belum jelas berapa jumlah total warga India yang terdaftar dalam militer Israel.
Menurut Indeks Asia Selatan, 215 warga negara India telah bergabung dengan militer Israel sejak dimulainya perang di Gaza. Empat warga negara India telah tewas di Gaza saat bertempur untuk pasukan Israel sebagai tentara bayaran asing.
Baca Juga: Hari ke-363 Genosida di Gaza: 41.788 Syahid
Duta Besar Israel untuk India, Naor Gilon, melangkah lebih jauh dan mengatakan kepada kantor berita India, Asian News International (ANI), “Ini hanya sebagian dari gambarannya, warga negara India biasa. Lihatlah media sosial Kedutaan. Sungguh menakjubkan, saya pikir saya bisa memiliki tentara Israel lainnya dengan para relawan. Semua orang mengatakan kepada saya, saya ingin menjadi relawan, saya ingin pergi dan berperang untuk Israel.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 99 Dokter AS Bantah bahwa Hamas Salah Gunakan Rumah Sakit Gaza