Liberia, 10 Ramadhan 1428/5 Juni 2017 (MINA) – Israel dan Senegal telah memulihkan hubungan diplomatik yang pecah setelah negara Afrika Barat tersebut ikut mensponsori sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB pada Desember yang mengutuk pembangunan permukiman Yahudi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan senegal-macky-sall/">Presiden Senegal Macky Sall di Liberia di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Masyarakat Ekonomi Afrika Barat, Ahad (4/6).
Israel mengumumkan bahwa duta besarnya akan kembali ke Senegal, yang, pada gilirannya, akan mendukung pencalonan Israel untuk status pengamat di Uni Afrika, VOA melaporkan yang dikutip MINA, Senin (5/6).
Senegal, Selandia Baru, Malaysia, dan Venezuela mensponsori resolusi Dewan Keamanan Desember lalu yang menuntut agar Israel mengakhiri aktivitas permukimannya di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Netanyahu lalu menarik duta besar Israel untuk Senegal dan Selandia Baru. Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Venezuela.
Resolusi tersebut disahkan di Dewan Keamanan beranggota 15 orang karena Amerika Serikat, di bawah pemerintahan mantan Presiden Barack Obama, melanggar pendekatan lama yang secara diplomatik melindungi Israel dan tidak menggunakan hak veto.
Pemungutan suara di Dewan Keamanan juga memperburuk hubungan Israel dengan Washington. (R11/P1)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina