Gaza, 13 Sya’ban 1435/12 Juni 2014 (MINA) – Seorang warga Gaza meninggal dan dua lainnya luka parah termasuk seorang anak berusia tujuh tahun setelah Israel menembakkan rudal ke sebuah motor di daerah Sudaniyah, Utara Jalur Gaza, Rabu malam (11/6) waktu setempat, demikian koresponden MINA di Gaza, melaporkan.
Juru bicara Kementrian Kesehatan, Ashraf Al Qadrah, mengatakan seorang yang tewas bernama Muhammad Ahma Al Arrur (30) dari Bayt Lahiya, utara jalur Gaza.
Sejak semalam hingga pagi ini pesawat pengintai (drone) Israel masih berpatroli di langit Gaza. Pada saat shalat subuh tadi juga terdengar sebuah ledakan di dekat RSI, dan belum diketahui darimana asal ledakan tersebut.
Pantauan Mina di Gaza, Israel mengklaim penyerangan terhadap warga Gaza tersebut merupakan antisipasi atas isu yang beredar bahwa Gaza akan melakukan serangan ke Israel.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Sementara itu Perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan, “aturan Israel sudah jelas, jika seseorang datang untuk membunuh kami, maka kami akan membunuhnya.”
“Saya ingin mengingatkan kepada dunia internasional bahwa Abu Mazen (Mahmoud Abbas) menjanjikan kesepakatan damai sebelumnya, sekarang ketika pemerintahan bersama dibentuk dengan Hamas, itu berarti melupakan Hamas sebagai organisasi teroris,” kata Netanyahu sebagaimana dikutip media-media Israel.
Diblokade selama tujuh tahun terus menerus, Israel melakukan pengintaian dan serangan rutin terhadap Gaza. Sejarah mencatat, Israel melancarakan dua kali serangan besar-besaran terhadap Gaza yang menewaskan ribuan rakyatnya pada 2009 dan 2012.
Pada Maret, Israel melakukan serangkaian serangan udara dua hari berturut-turut di Jalur Gaza. Serangan ini menewaskan setidaknya enam orang akibat rudal yang ditembakkan dari pesawat F16 bikinan Amerika Serikat di lokasi-lokasi latihan para pejuang Gaza.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Serangan dari pihak Israel ini memicu serangan balasan dari pejuang Palestina. Mereka melontarkan serangan roket ke jantung kota Israel. Serangan roket yang bermula menyertakan tiga roket, bertambah hingga 70 roket.
Saat itu, Brigade Saraya Al-Quds dan Brigade Al Qassam menyebutkan sekitar 140 roket sudah dilontarkan ke arah Israel. Pihak Saraya Quds menilai, Israel harus menerima risiko atas kekerasan yang disengaja dilakukan terhadap warga Palestina. (L/K01/P03/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian