Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Serang Rafah Saat Gencatan Senjata, Warga Gaza Kembali Jadi Korban

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 30 detik yang lalu

30 detik yang lalu

0 Views

Warga Palestina di Rafah, Jalur Gaza (Foto: Anadolu)

Gaza, MINA – Militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, pada Ahad (19/10). Serangan tersebut terjadi di tengah masa gencatan senjata yang seharusnya memberi ruang bagi proses pemulihan dan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.

Ledakan besar terdengar di sejumlah wilayah Rafah, menyebabkan kerusakan parah pada bangunan sipil dan menimbulkan kepanikan di kalangan warga. Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya delapan orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat serangan udara yang diklaim Israel sebagai “tindakan balasan”.

Militer Israel mengaku menyerang sejumlah titik di Rafah setelah mengklaim pasukannya ditembaki oleh kelompok bersenjata di wilayah perbatasan. Wafa melaporkan.

Namun hingga kini, kelompok perlawanan Palestina belum mengonfirmasi adanya insiden tembakan terhadap tentara Israel dan menegaskan tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Netanyahu Umumkan Siap Maju Lagi dalam Pemilu Israel

Serangan ini kembali memperlihatkan kerapuhan gencatan senjata yang baru disepakati antara Israel dan kelompok perlawanan di Gaza. Gencatan itu sebelumnya diharapkan menjadi langkah awal menuju stabilitas dan pemulihan kehidupan warga setelah lebih dari dua tahun konflik berkepanjangan.

Sumber-sumber lokal melaporkan, perlintasan Rafah yang menghubungkan Gaza dan Mesir masih ditutup oleh Israel, dengan dalih belum terpenuhinya tuntutan politik dan keamanan terkait pembebasan sandera.

Penutupan itu menyebabkan ribuan ton bantuan kemanusiaan tertahan di sisi Mesir dan memperburuk kondisi warga Gaza yang sudah sangat terdampak perang.

Sementara itu, sejumlah pengamat menilai serangan terbaru Israel ini berpotensi menggagalkan proses diplomasi yang sedang diupayakan untuk membentuk otoritas sipil baru di Gaza pascakonflik. “Selama agresi masih berlanjut, sulit membangun kepercayaan politik antara kedua pihak,” ujar salah satu analis Timur Tengah kepada MINA.

Baca Juga: Rafah Dibuka Kembali Senin Depan untuk Warga Palestina Masuk Gaza

Serangan di Rafah menjadi pengingat bahwa perdamaian di Gaza masih jauh dari harapan. Warga sipil yang seharusnya menikmati masa tenang, kembali harus menghadapi deru pesawat tempur dan dentuman bom yang merenggut nyawa serta menghancurkan rumah mereka. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Potret Pengungsi Gaza: Pulang ke Rumah yang Tak Lagi Ada

Rekomendasi untuk Anda