Gaza, MINA – Israel memberikan persetujuan awal untuk pengembangan ladang gas di Jalur Gaza.
“Persetujuan itu akan membutuhkan koordinasi keamanan dengan Otoritas Palestina dan negara tetangga Mesir, ” menurut keterangan resmi kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dikutip dari MEMO, Senin (19/6).
Perjanjian itu akan menjadi dorongan bagi ekonomi Palestina yang kekurangan dana.
Sementara Mesir dan Israel telah memproduksi gas di Mediterania timur selama bertahun-tahun, sekitar 30 km (20 mil) di lepas pantai Gaza, tetapi tidak berkembang karena perselisihan politik dan konflik dengan Israel, serta faktor ekonomi.
Baca Juga: Genosida Israel per 24 April 2025: Syahid 51.355 Jiwa
Gaza Marine diperkirakan memiliki lebih dari 1 triliun kubik gas alam, jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk menggerakkan wilayah Palestina dan beberapa di antaranya berpotensi diekspor.
Namun, Otoritas Palestina tidak segera menanggapi pernyataan tersebut .
“Kami sedang menunggu untuk mengetahui apa sebenarnya yang disepakati Israel secara rinci. Kami tidak dapat mengambil posisi berdasarkan pernyataan kepada media,” kata seorang pejabat Palestina.
Pejabat Hamas Ismail Rudwan mengatakan saat diwawancarai, rakyat kami di Gaza memiliki hak atas sumber daya alam mereka. (T/Hju/B04)
Baca Juga: Putri Kembar 4 Tahun Keluarga Abu Saif Syahid oleh Serangan Udara Israel
Mi’raj News Agency (MINA)