Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NETANYAHU TOLAK PERNYATAAN SIMPATI ABBAS TENTANG HOLOCAUST

kurnia - Senin, 28 April 2014 - 03:26 WIB

Senin, 28 April 2014 - 03:26 WIB

495 Views ㅤ

Bethlehem, 28 Jumadil Akhir 1435/ 28 April 2014 (MINA) – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak pernyataan simpati Presiden Palestina, Mahmoud Abbas kepada keluarga korban Holocaust.

Dia menganggap pernyataan tersebut sebagai aksi public relations yang bertujuan untuk mengundang simpati masyarakat internasional. Demikian Maan Agency News memberitakan, Senin (28/4/), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Netanyahu di hadsapan kabinetnya, juga mengatakan, Abbas harus lebih fokus untuk memilih antara perjanjian untuk membentuk pemerintah persatuan dengan Hamas atau melanjutkan pembicaraan damai dengan Israel.

“Alih-alih pernyataan yang dirancang untuk memenangkan opini publik global, Abu Mazen (Abbas) harus  lebih fokus memilih antara aliansi dengan Hamas, sebuah organisasi teroris yang menyerukan penghancuran Israel dan menyangkal Holocaust, atau memilih kedamaian sejati dengan Israel,” ungkap Netanyahu.

Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza

“Kami berharap dia akan membatalkan perdamaian dengan Hamas dan kembali melanjutkan upaya mencapai perdamaian dengan Israel,” katanya menambahkan.

Sebelumnya pada Minggu (27/4) Abbas menyatakan simpati kepada keluarga Yahudi yang korban Holocaust, yang menurutnya sebagai kejahatan yang paling keji terhadap kemanusiaan di era modern.

Pernyataan Abbas, yang datang pada kesempatan hari Peringatan pembantaian, menandai salah satu yang paling tinggi profil deklarasi dari pemimpin Palestina tentang pembantaian Nazi lebih dari 10 juta warga sipil.

Abbas menekankan “dunia harus melakukan yang terbaik untuk melawan rasisme dan ketidakadilan dalam rangka untuk membawa keadilan dan kesetaraan bagi orang-orang yang tertindas di manapun mereka berada”.

Baca Juga: Ikuti Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas

“warga Palestina, yang menderita ketidakadilan, penindasan dan menyangkal kebebasan dan perdamaian, adalah yang pertama menuntut untuk mengangkat ketidakadilan dan rasisme yang menimpa orang lain atas tindakan kejahatan itu” tambahnya.

Presiden juga menyinggung momen politik saat ini dengan mengatakan, “Pada peringatan sangat sedih hari pembantaian, kami menyerukan Pemerintah Israel untuk merebut kesempatan saat ini untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif di wilayah tersebut, didasarkan pada visi dua negara , berdampingan Israel dan Palestina hidup dalam perdamaian dan keamanan”.

Banyak orang-orang Yahudi Israel, pembunuhan demikian banyak Yahudi di Eropa selama Holocaust pada masa Perang Dunia II, merupakan pengalaman trauma sejarah.

Pihak Israel menganggap pernyataan pemimpin Palestina pada Hari Peringatan Holocaust, tidak ada  hubungannya. (T/P012/IR)

Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat  

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Baca Juga: Agresi Israel di Gaza Akibatkan Jutaan Ton Puing Terkontaminasi Zat Berbahaya

 

 

 

 

Baca Juga: Pemerintah Palestina Kecam Veto AS, Serukan PBB Akhiri Genosida di Gaza

 

Rekomendasi untuk Anda

MINA Sport
Palestina
Palestina
Palestina