Israel Tutup Masjid Ibrahimi Untuk Hari Raya Yahudi

, MINA – Otoritas pendudukan Israel menutup di kota Hebron bagi jamaah Palestina, karena akan digunakan untuk hari raya Yahudi.

Direktur Masjid, Ghassan Al-Rajabi, mengatakan dalam pernyataan pers, “Penutupan Masjid Ibrahimi terjadi dalam agenda pembagian temporal dan spasial oleh otoritas Israel, yang secara permanen menyita sekitar 36% area Masjid dan koridornya.” Al-Khalij Now melaporkan, Ahad (17/9).

Al-Rajabi menjelaskan, pemerintah Israel menutup sepenuhnya tempat suci tersebut selama 10 hari dalam setahun, dengan dalih untuk hari libur Yahudi.

Dia menekankan, “tindakan ini menghilangkan hak-hak jamaah Palestina.”

Dia menyebutkan, otoritas Israel mengumumkan untuk menutup Masjid Ibrahimi tahun ini pada tanggal 16, 20, 24 dan 25 September, yang merupakan hari libur resmi Yahudi.

Masjid Ibrahimi di kota Hebron dianggap sebagai salah satu tempat keagamaan tertua dan terpenting bagi umat Islam.

Status ini diperoleh karena dibangun di atas gua tempat Nabi Ibrahim, Ishak, Yakub, dan Yusuf, dikuburkan.

Sejak pembagian Masjid Ibrahimi antara Yahudi dan Muslim setelah pembantaian tahun 1994, beberapa pembatasan telah diberlakukan terhadap umat Islam, termasuk melarang azan lebih dari lima puluh hari dalam setahun.

Kaum Yahudi juga telah merebut lebih dari 60% luas Masjid Ibrahimi sejak dibagi oleh otoritas pendudukan Israel. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.