Ghouta Timur, MINA – Jaish Al-Islam, sebuah faksi kelompok oposisi Suriah di dalam wilayah Ghouta Timur yang terkepung, menyebut Rusia telah gagal menerapkan gencatan senjata.
Komentar Jaish Al-Islam lewat Twitter itu muncul tak lama setelah serangan sejumlah roket dan artileri menghujani Ghouta Timur pada Sabtu (27/1) dini hari.
Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa serangan terjadi tidak lama setelah gencatan senjata yang dinegosiasikan Rusia mulai berlaku.
SOHR menuding pemerintah Presiden Bashar Al-Assad melanggar gencatan senjata.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Rusia gagal dalam menerapkan gencatan senjata secara praktis yang diumumkan semalam di Ghouta Timur,” kata Mohammed Alloush, anggota Jaish Al-Islam di Twitter.
Al Jazeera melaporkan, tidak semua faksi oposisi di Ghouta Timur telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Ghouta Timur telah berada di bawah pengepungan pasukan pemerintah Suriah sejak 2013.
Gencatan senjata tersebut diperkirakan akan membawa bantuan sementara kepada sekitar 400.000 orang. Warga yang terjebak dalam blokade menderita kekurangan makanan dan obat-obatan yang akut. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)