Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jajak Pendapat: Krisis Biaya Hidup Buat Pemuda Inggris Rentan Eksploitasi

Rudi Hendrik - Senin, 5 Juni 2023 - 18:54 WIB

Senin, 5 Juni 2023 - 18:54 WIB

3 Views

Ilustrasi. (Dok. Press TV)

London, MINA – Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan jumlah anak muda Inggris yang berisiko dieksploitasi oleh geng kriminal musim panas ini karena krisis biaya hidup yang semakin mahal.

Peringatan serius dikeluarkan pada Ahad (4/6) oleh Barnardo’s, yang merupakan badan amal anak-anak terbesar di Inggris, Press TV melaporkan.

Dikatakan, hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa 60 persen orang tua Inggris mengalami kesulitan baik untuk membayar klub remaja, di mana anak-anak mereka dapat menghabiskan waktu mereka selama musim panas, atau mengambil cuti kerja untuk pergi jalan-jalan keluarga selama liburan sekolah enam pekan.

Hal ini membuat anak muda rentan terhadap eksploitasi oleh predator seksual secara online dan geng kriminal di jalanan, tambah badan amal tersebut.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

“Anak-anak sangat berisiko musim panas ini. Melalui pekerjaan garis depan kami, kami tahu bahwa krisis biaya hidup meningkatkan risiko eksploitasi anak,” kata Kepala Eksekutif Barnardo’s, Lynn Perry.

Menurutnya, saat ini, cara paling mudah bagi anak muda mendapatkan uang tambahan untuk makan sedikit, air panas, dan listrik adalah melakukan transaksi narkoba.

Pengungkapan baru muncul setelah survei lain terhadap 1.191 orangtua dan 729 anak berusia antara 11 hingga 17 tahun, menemukan satu dari 10 orang khawatir menghadapi geng kriminal di daerah mereka selama masa liburan.

Sementara itu, Jess Edwards, penasihat kebijakan senior badan amal untuk bahaya masa kanak-kanak, mengatakan, anak muda sering tidak menyadari ketika mereka dieksploitasi.

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

“Tawaran hadiah, makanan atau minuman yang tampaknya sederhana pada saat dibutuhkan dapat dengan cepat dimanfaatkan oleh penjahat menjadi siklus utang atau eksploitasi,” kata Edwards.

Menurut laporan tersebut, penutupan sejumlah besar pusat layanan pemuda gratis atau terjangkau juga berperan dalam mendorong krisis.

“Sejak 2010, 760 pusat pemuda telah ditutup, dan pengeluaran jangka waktu sebenarnya oleh dewan untuk layanan pemuda telah turun lebih dari 70%. Di beberapa daerah, pendanaan semacam itu telah dilenyapkan seluruhnya, dengan tujuh dewan mengakui bahwa tidak ada uang yang dialokasikan untuk layanan pemuda pada 2020–21,” kata Barnardo’s.

Menurut data pemerintah Inggris, lebih dari 16.000 anak menghadapi eksploitasi seksual di Inggris setiap tahun, dan sedikitnya 27.000 berisiko dieksploitasi oleh geng kejahatan terorganisir.

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Namun, para ahli percaya bahwa karena eksploitasi umumnya tersembunyi, data semacam itu hanya mengungkap puncak gunung es, dengan ribuan anak lainnya menderita. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

Rekomendasi untuk Anda