Jakarta, MINA – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin bersama karyawan Kementerian Agama (Kemenag) menggelar salat gaib untuk korban gempa di Nusa Tenggara Barat dan Bali.
Salat Gaib dimpimpin Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis), Isom Yusqi dan dilaksanakan usai Dzuhur berjemaah di Mushola Al Munawar Komplek Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta, Senin (6/8).
“Karena semalam kita mendengar berita terjadinya gempa yang berpusat di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan sampai dengan siang ini kita mendapatkan laporan karena gempa, kemudian menimbulkan korban jiwa dan korban luka-luka yang saudara-saudara kita. Tidak hanya yang tinggal di NTB tapi juga di Bali,” ujar Menag Lukman.
Gempa berkekuatan 7 SR terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Ahad (5/8). Dilaporkan 82 orang wafat dan tidak sedikit juga yang mengalami luka. Gempa ini juga mengakibatkan kerusakan parah sejumlah bangunan rumah dan fasilitas umum, di NTB dan Bali.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Sebagaimana syariat agama kita, kita doakan mereka. Dan bagi yang korban jiwa kita salatkan mudah-mudahan tentu dengan niat semoga Allah mengampuni segala kesalahan mereka-mereka yang wafat, diterima segala amal kebajikannya. Dan Allah tempatkan di tempat yang sebaik-baiknya,” kata Menag.
Bagi korban luka, lanjut Menag, mudah-mudahan bisa pulih kembali bisa sehat seperti sedia kala. Bagi mereka yang menderita karena rumah rusak parah sehingga kemudian mereka harus tinggal di daerah penampungan, pengungsian, yang tentu kondisinya sangat darurat. Mudah-mudahan mereka senantiasa mendapatkan kesabaran, ketegaran, ketabahan, kondisinya mereka alami.
“Saya instruksikan agar Kementerian Agama melakukan pendataan menyeluruh siapa saja ASN kita yang khususnya tinggal di NTB, di Bali, yang menjadi korban karena gempa semalam. Karena gempa semalam cukup besar,” pinta Menag.
Tidak hanya korban gempa, Menag juga meminta Kemenag untuk mendata kondisi bangunan fisik diantaranya KUA, Madrasah, Mesjid, Mushoala dan fasilitas lainnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Saya minta Kemenag Pusat mendirikan posko yang tidak hanya melakukan pendataan tapi juga menggalang bantuan. Kepada seluruh Kakanwil se Indonesia saya minta untuk pro aktif menggalang bantuan semampu yang kita bisa,” pungkas Menag. (R/R09/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka