Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa Lebanon Perintahkan Tangkap Mantan Menteri Keuangan Terkait Ledakan Pelabuhan Beirut

Rudi Hendrik - Rabu, 15 Desember 2021 - 19:37 WIB

Rabu, 15 Desember 2021 - 19:37 WIB

15 Views

Mantan Menteri Keuangan Ali Hassan Khalil. (Getty)

Beirut, MINA – Jaksa penuntut umum Lebanon pada Selasa (14/12) menginstruksikan pasukan keamanan untuk menangkap mantan Menteri Keuangan Ali Hassan Khalil atas kasus ledakan pelabuhan Beirut, kata sumber pengadilan tinggi.

Pihak pengadilan menyatakan telah siap untuk kemungkinan konfrontasi dengan anggota parlemen dan sekutu kuat politisi tersebut, yaitu Hizbullah.The New Arab melaporkan.

Tarek Bitar, hakim yang menyelidiki ledakan pelabuhan bencana tahun lalu, pertama kali mengeluarkan surat perintah penangkapan Khalil pada 12 Oktober lalu, setelah Khalil tidak menghadiri pemeriksaam yang dijadwalkan.

Dia adalah tangan kanan Ketua DPR Nabih Berri dan salah satu dari beberapa politisi senior dan pejabat keamanan saat ini. Sebelumnya ia pernah didakwa sehubungan dengan ledakan yang menewaskan lebih dari 215 orang tersebut. Namun, semua menolak untuk diinterogasi oleh Bitar. Mereka mengatakan, Bitar tidak memiliki wewenang untuk melakukannya dan bias.

Baca Juga: 13.500 Warga Suriah Tinggalkan Lebanon, Kembali ke Negaranya

Surat perintah penangkapan yang dirujuk oleh Bitar kepada pasukan keamanan pada hari Selasa, menyerukan agar Khalil, yang juga seorang anggota parlemen, ditahan begitu parlemen selesai bersidang, yang menurut konstitusi akan berlaku mulai 1 Januari.

Konstitusi melarang penangkapan anggota parlemen saat badan legislatif sedang bersidang, kecuali mereka tertangkap tangan melakukan kejahatan atau pemungutan suara diadakan untuk memungkinkan penuntutan mereka.

Bitar awalnya mengeluarkan surat perintah itu ketika parlemen selesai bersidang, tetapi pasukan keamanan menunda pelaksanaannya, membuat Bitar pada hari Jumat (10/12) meminta mereka untuk mengeksekusinya atau berisiko menghadapi penuntutan sendiri.

Pada hari Senin (13/12), Gerakan Amal di mana Khalil adalah anggota senior, memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa peradilan  dalam kasus ini digunakan “untuk menyerang stabilitas internal.”

Baca Juga: Kanselir Jerman: Konflik Israel-Hezbollah Tidak Boleh Melebar

Sebelumnya pada Oktober lalu Hizbullah dan Amal menyampaikan protes terhadap Bitar dua hari setelah dia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Khalil. Protes itu berubah menjadi pertempuran jalanan terburuk di Beirut dalam lebih dari satu dekade terakhir. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Klaim Siapkan Serangan Darat ke Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda