Mekkah, MINA – Kondisi cuaca panas dan kering menjadi tantangan utama dalam proses pemindahan jamaah haji dari Madinah ke Mekkah.
Berdasarkan laporan prakiraan cuaca dari The Weather Channel, suhu di Mekkah mencapai 39 derajat Celsius pada pukul 09.09 Waktu Arab Saudi (WAS) dan diperkirakan memuncak hingga 45 derajat Celsius pada siang hari.
Angin bertiup dengan kecepatan 19 kilometer per jam, sementara kelembapan udara sangat rendah di angka 11 persen. Indeks sinar ultraviolet (UV) berada pada level 5 dari skala maksimum 11, yang mengindikasikan risiko paparan tinggi dari sinar matahari langsung.
Kondisi serupa juga dilaporkan di Madinah, di mana suhu pagi mencapai 34 derajat Celsius dan diperkirakan meningkat hingga 41 derajat pada siang hari. Kelembapan udara tercatat berada di kisaran 14 persen, dengan kecepatan angin mencapai 23 kilometer per jam. Langit cerah tanpa potensi hujan, dan indeks UV berada pada level yang sama dengan Mekkah.
Baca Juga: Menteri Saudi Sebut Penolakan Israel atas Kunjungan Menteri Arab Tunjukkan Penolakan Perdamaian
Situasi ini memerlukan perhatian khusus, terutama bagi kelompok rentan seperti jamaah lanjut usia yang lebih rentan terhadap dampak paparan panas dan dehidrasi.
Proses pemindahan jamaah ke Mekkah masih berlangsung, dengan setiap kloter menjalani miqat di Bir Ali sebelum melanjutkan perjalanan untuk menunaikan umrah wajib sebagai rangkaian awal ibadah haji. Panitia haji terus memberikan imbauan agar para jamaah memaksimalkan penggunaan pelindung matahari, mengonsumsi cairan yang cukup, dan menghindari paparan sinar matahari langsung untuk menjaga kesehatan selama perjalanan.
Meskipun kondisi cuaca menantang, semangat jamaah haji tetap tinggi untuk melanjutkan perjalanan menuju Kota Suci, tempat puncak ibadah haji akan berlangsung. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Saudi Kerahkan 40.000 Lebih Pasukan Keamanan di Mekkah Selama Musim Haji 2025