Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Tetapkan 1 Ramadhan Senin 6 Juni

Bogor, 29 Sya’ban 1437/5 Juni 2016 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah), wadah kesatuan umat Islam berpusat di Indonesia, menetapkan 1 1437 Hijriyah jatuh pada Senin, 6 Juni 2016 Masehi.

Hal ini berdasarkan laporan pemantauan hilal dari seluruh wilayah di Indonesia dan negara di dunia bahwa hilal terlihat.

“Dengan bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata dan sebagai wujud tanggung jawab kepada Muslimin dalam melaksanakan ibadah yang dikaitkan dengan bulan-bulan Ramadhan, Syawal, Dzulhijjah, maka dengan memperhatikan surat Amir Majelis Qadla nomor 004/MQ/2016/1437 tanggal 1 Ramadhan 1437 H/5 Juni 2016 M, dengan ini menetapkan bahwa: tanggal 1 Ramadhan 1437 H jatuh pada hari Senin tanggal 6 Juni 2016 M,” demikian pernyataan Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), KH.Yakhsyallah Mansur, MA., dalam surat ketetapan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad malam (5/6).

Berdasarkan laporan pelaksanaan rukyat Dewan Hisab Rukyat (DHR) (Hizbullah) bahwa Hilal telah terlihat di beberapa tempat, antara lain di Gedung 37 Hotel Aston, Jakarta Pusat dan Pantai Ayah, Gunung Gajah, Kebumen.

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur dalam tausiyahnya pada sidang Dewan Hisab dan Ru’yat mengatakan, jika terlihat hilal (awal bulan) di suatu negeri, maka berlaku di negara yang lain, karena perintahnya jelas.

Sementara itu Pemerintah RI melalui sidang Isbat Kementerian Agama, juga menetapkan sama pada Senin 6 Juni berdasar terlihat hilal di beberapa daerah di Indonesia.

Hasil putusan tersebut diambil setelah dilakukan Sidang Itsbat tertutup yang dilakukan Kemenag dan dihadiri oleh beberapa ormas keagamaan. Pemerintah melakukan dua metode dalam menentukan awal bulan puasa yakni hisab dan rukyat.

Penetapan awal Ramadan dilakukan setelah mendengar laporan dari 93 petugas yang berada di 93 titik pemantauan hilal di seluruh Indonesia. Menag Lukman Hakim Syaifuddin mengaku menerima laporan dari lima wilayah yang melihat hilal, yaitu:

Pertama, Akrim Moka (57/Kasi Bimas Islam Kankemenag Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, NTT), disumpah oleh Mukmin, Wakil Ketua Pengadilan Agama Kab. Atambua;

Kedua, KH. Makmuri (59/Ketua badan Hisab Rukyat Jombang, Agus Salim (45/Kepala KUA Kec. Ploso, Jombang), Lutfi Fuadi (30/Dosen IAIN Bahrul Ulum Jombang), disumpah oleh Faiq Zarkasi, Hakim Pengadilan Agama Kab. Jombang;

Ketiga,  Abdul Haris (48/Guru di Kab. Kebumen), disumpah oleh Eldi Hartoni, Hakim Pengadilan Agama Kab. Kebumen);

Keempat, Inwanuddin (40/Guru di Kab. Gresik) dan Solahuddin (49/Wiraswasta di Kab. Gresik), disumpah oleh Masngaril Kirom, Hakim Pengadilan Agama Kab. Gresik; dan

Kelima, Muhammad Maulan (50/Penyelenggara Syariah pada Kankemenag Kab. Bojonegoro), disumpah oleh Bahrul Ulum, Hakim Pengadilan Agama Kab. Bojonegoro.

“Semua menyatakan di bawah sumpah bahwa mereka telah melihat hilal,” tegas Menag.  (L/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.