Bogor, MINA – Jambore Keluarga Migran Indonesia 2018 untuk pertama kalinya akan digelar selama empat hari sejak Ahad (3/2) hingga Rabu (6/2) di Sleman, Yogyakarta, yang rencananya akan dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Dompet Dhuafa (DD) dengan Pusat Bantuan Hukum Dompet Dhuafa, Migrant Institute Sahabat Pekerja Migran, dan Keluarga Migran Indonesia (KAMI).
Ketua Panitia Jambore, Nursalim menjelaskan, Sabtu (13/1), acara hari pertama dimulai sejak pukul 09.00 pagi untuk pendaftaran ulang para peserta hingga waktu Zuhur. Setelah itu, dilanjutkan dengan persiapan pameran produk buruh migran dan registrasi peserta yang datang dari luar kota. Untuk malam harinya akan dilakukan sapa masyarakat dan pementasan panggung pertunjukan seni tradisional.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Nursalim ketika ditemui di sela-sela kunjungannya ke salah satu mitra Dompet Dhuafa (DD) mengatakan bahwa pada hari kedua, sejak pagi mulai dari pukul tujuh para peserta yang terdiri dari keluarga BMI (Buruh Migran Indonesia) akan diarahkan untuk mngikuti jalan santai dan pembukaan bazaar produk BMI.
Kegiatan itu, kata dia, kira-kira akan selesai pada pukul delapan. Kesempatan ini digunakan peserta untuk sarapan pagi. Setengah jam kemudian, acara dilanjutkan lagi dengan laporan public kegiatan pemberdayaan dan pembelaan Dompet Dhuafa bagi buruh migran yang akan disampaikan oleh Direksi Dompet Dhuafa.
“Setelah itu, Menteri Ketenagakerjaan akan berbicara. Insyaallah beliau sudah konfirmasi mau hadir,” kata Nursalim yang juga sebagai anggota Div. Advokasi Dompet Dhuafa (DD).
Acara itu kemudian dilanjut Rembug Buruh Migran I yang mengambil tema “Berbagi Peran dalam Melindungi BMI Kita”. Siang harinya akan ada Workshop I dengan tema “Data Migrasi di Desa”, Workshop II dengan tema “Pengelolaan Informasi Buruh Migran”, Workshop III dengan tema “Sharing Penanganan Kasus dengan NGO dan Pemerintah”.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Workshop I untuk kelas A, Workshop II untuk kelas B, dan Workshop III untuk kelas C. Udah kita klasifikasikan,” katanya.
Di hari ketiga, akan ada senam pagi bersama warga, sarapan pagi. Setelah itu ada Rembug Buruh Migran II dengan tema “Menggagas Model Perlindungan Buruh Migran di Daerah”. Kemudian diteruskan dengan workshop.
Hari keempat atau hari terakhir dari sesi acara aka nada pembahasan mengenai Pengurusan KAMI periode 2018. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka