Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jangan Sampai Genosida di Palestina Menjadi ‘Lumrah’ di Mata Kita

Habib Hizbullah Editor : Widi Kusnadi - Sabtu, 9 November 2024 - 16:22 WIB

Sabtu, 9 November 2024 - 16:22 WIB

112 Views

Silaturahmi AWG bersama Sheikh Mahmoud Anbar dan Bilal Anbar di Yayasan atimah Az Zahra, Sabtu (9/11). (Photo: Iwan/MINA)

Bandar Lampung, MINA – Ketua Yayasan Fatimah Az Zahra, M. Soleh Suaedi menyatakan, aksi genosida yang dilakukan Israel di Palestina jangan sampai menjadi lumrah di mata kita karena jarangnya kita membahas hal itu.

“Tentu kami mendengar informasi, melihat dari media mengenai kondisi di Palestina, betul-betul sudah tidak bisa lagi diucapkan kondisi yang dirasakan saudara kita di sana, paling minimalnya tentu saja kita mendoakan, maka saat kehadiran syeikh asal Palestina menjadi sebuah motivasi bagi kami,” kata Ketua Yayasan Fatimah Az Zahra, M. Soleh Suaedi, S.Pd saat diwawancarai MINA.

Kehadiran ulama Palestina, Syeikh Prof. Dr. Mahmoud Hashim Anbar dalam acara silaturahim yang digelar Yayasan Fatimah Az Zahra di Masjid Az Zahra, Bandar Lampung, Sabtu (9/11), bersama para staff, guru dan wali murid yang bekerjasama dengan Aqsa Working Group (AWG) semakin menambah kedekatan dan persaudaraan terhadap warga Palestina.

Abi Soleh, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa setiap ada event yang terkait dengan kepedulian terhadap Palestina, dukungan orangtua murid melalui putra putrinya untuk menyampaikan donasi sangat luar biasa, menunjukkan cinta terhadap warga Palestina, kepedulian terhadap situasi kemanusiaan di sana.

Baca Juga: Menag Kritik Perjalanan Dinas Luar Negeri, Sebut Manfaatnya Kecil Sekali

“Pada momen-momen inilah, donasi bisa kita salurkan langsung kepada orang Palestina, yang menjadi sebuah tanda cinta kasih terhadap saudara kita di Palestina yang tentu saja penderitaan mereka jauh lebih berat, lebih besar,” tuturnya.

Dirinya melihat, sulitnya bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, seperti logistik, obat-obatan, serta bantuan makanan yang memang tidak mudah pula penghimpunannya, perlu perjuangan lagi untuk sampai pada tangan warga Palestina.

“Kalau musibahnya di Indonesia-kan penghimpunannya mudah, menyalurkannya juga mudah gitu, dan kita masih bersyukur bahwa masih menikmati keadaan-keadaan yang semuanya baik di sini, kalau di sana sudahlah susah aksesnya, kesulitan makanan, tempat tinggal, bahkan sampai ke obat-obatan, ya Allah ga sanggup lagi membayangkannya, andaikan mereka dekat, mungkin kita bisa berbuat lebih banyak,” kata Abi Soleh terenyuh.

Ia melanjutkan, kadang kala saking sering dan lamanya kondisi yang berlangsung di sana, menjadikan kepekaan kita juga sepertinya perlahan hilang, jadi seperti hal yang ‘lumrah’, padahal mereka menjalaninya setiap hari, setiap saat dengan segala ancamannya di sana.

Baca Juga: Reuni Akbar 212 Serukan Pembelaan dan Solidaritas terhadap Palestina

Lebih lanjut Abi Soleh berharap, kehadiran Syeikh Anbar beserta Ketua AWG Biro Gaza, Bilal Anbar dari Palestina, dapat menambah keberkahan bagi semua yang terlibat, menambah semangat kepedulian terhadap Palestina, juga keberkahan bagi lembaga yang peduli terhadap Palestina.

“Besar harapan kami, kehadiran Sheikh Anbar beserta rombongan dapat menambah literasi mengenai Palestina, mengenal Palestina, tidak hanya sekedar tentang perangnya, tetapi bagaimana Palestina juga dikenal orang anak didik kami dari sisi historis, bagaimana asal usul Palestina, kulturnya, bagaimana daya juang mereka melawan penjajah, juga dari sisi humanisnya, ini menurut saya penting di Az Zahra,” tutupnya.

Prof. Dr. Mahmoud Hashem Anbar hadir di Indonesia bersama Bilal Anbar, yang merupakan Ketua AWG Biro Gaza dalam rangka memenuhi undangan Aqsa Working Group (AWG) untuk membersamai kegiatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2024.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Reuni Akbar 212, Ini Pesan Habib Rizieq kepada Presiden Prabowo

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia