Jakarta, MINA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendorong pembiayaan alternatif bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia, tak terkecuali pada partisipasi penyertaan publik dan swasta yang terus didorong.
Hal itu akan menjadi titik fokus dalam gelaran Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017 yang akan digelar 8-10 November 2017 di Jakarta Convention Center.
“Kami membuka forum ini untuk membina hubungan strategis dan memberikan kesempatan kepada pemerintah pusat maupun daerah, badan usaha milik negara, para pelaku konstruksi dari pihak swasta juga investor-investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur nasional,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani, di sela-sela Konferensi Pers IIW 2017 di Kantor Bappenas, Senin (6/11).
Rosan menyatakan pada tahun 2016, penyelenggaraan IIW telah terbukti menarik antusiasme tinggi, dengan mendatangkan lebih dari 15.895 pemangku kepentingan infrastruktur terkemuka (meningkat 19% dari tahun 2015), diikuti 158 perusahaan peserta pameran dalam negeri dan 33 perusahaan peserta pameran luar negeri, dan 1.179 delegasi konferensi.
“Kami mendorong partisipasi peran swasta untuk masuk lebih banyak lagi,” kata dia, laman kadin-indonesia.or.id melaporkan.
Senada dengan Rosan, Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pihaknya ingin mewujudkan ambisi pemerintah untuk mendorong swasta lebih banyak masuk melalui Public Private Partnership (PPP) dan Proyek Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
“Kebanyakan swasta masuk hanya berpikir menjadi kontraktor, kita dorong awareness swasta menjadi investor,” kata Bambang.
Dalam acara tersebut Bappenas akan menawarkan sejumlah proyek yang bisa dimasuki investor melalui PPP dan PINA. Salah satunya Tol Trans Jawa, Bandar Kertajati dan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Meulaboh, Aceh.
“Harapan semakin banyak domestik yg tertarik dan asing menanamkan modalnya,” jelas Bambang.
Dia mengatakan tujuan dari IIW 2017 adalah mendorong sektor swasta untuk lebih berpartisipasi dalam usaha percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia, mempromosikan proyek-proyek infrastruktur yang menarik dan “bankable” dari berbagai sektor, mempertemukan para pemangku kepentingan baik dari segi regulator, financier, investor, pemilik proyek, supplier, distributor dan kontraktor.
Selain itu, melalui IIW 2017 dapat memberikan pandangan dan wawasan perihal iklim investasi dan kondisi ekonomi dalam mendukung percepatan infrastruktur di Indonesia.
Seperti diketahui, IIW 2017 merupakan ajang tahunan yang telah memasuki edisi kelima. Pada penyelenggaraan kali ini mengusung tema “Bringing Together the Public and Private Sector in Support of Indonesias Critical Infrastructure Development”.
Mengingat pembangunan infrastruktur juga merupakan isu sentral pembangunan di dunia, maka IIW 2017 juga merupakan bagian dari program Voyage to Indonesia dalam rangka pelaksanaan Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank yang akan dilaksanakan pada Oktober 2018 mendatang di Nusa Dua, Bali.
IIW 2017 terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu kegiatan seminar dan pameran. Seminar Infrafinance yang dilaksanakan pada 8 November 2017 meliputi tiga sesi diskusi panel. Sesi pertama membahas topik kondisi infrastruktur Indonesia saat ini, mencakup perkembangan, pelaksanaan dan tantangan.
Sesi kedua membahas masa depan pendanaan infrastruktur di Indonesia. Sesi ketiga mengulas serta mengidentifikasi pasar proyek-proyek infrastruktur serta knowledge sharing dari para pelaku bisnis di sektor infrastruktur.
Pembicara pada Infrafinance berasal dari berbagai kalangan, yakni dari unsur pemerintah, lembaga kerja sama pembangunan internasional, pengusaha nasional maupun internasional, ahli hukum, dan akademisi. Selain itu, akan diadakan pula Investment Partnership Ceremonial antara PT Nusantara Infrastructure dengan investor strategis di bidang infrastruktur, terutama di bidang jalan tol, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan pembangkit listrik.
Pada 9-10 November 2017, IIW akan mengadakan berbagai forum diskusi yang mencakup topik infrastruktur secara spesifik seperti Infraport, Infrarail, Infratraffic, Infrawater, Special Economic & Industrial Zone, dan Jakarta Infrastructure Forum.
Selain seminar, IIW 2017 dilengkapi dengan kegiatan pameran yang diikuti lebih dari 200 stan di areal seluas 11.600 meter persegi, diikuti oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan sektor swasta. (R/11/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)