Jakarta, MINA – Menjelang satu hari pelaksanaan 100 persen pembayaran non tunai di jalan tol seluruh Indonesia yang jatuh pada tanggal 31 Oktober 2017, Jasa Marga memastikan kesiapan gardu tol dan petugas di lapangan.
Jasa Marga bekerjasama dengan Perhankan terus meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan guna memberikan solusi terhadap permasalahan mesin/reader, top up Uang Elektronik, hingga melakukan sosialisasi masif bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Iainnya di bawah koordinasi Kementerian Kornunikasi dan lnformatika (Kominfo), agar pengguna jalan dapat terinfo secara merata.
“Hingga hari ini, 99 persen Gerbang Tol milik Jasa Marga telah menerapkan pembayaran non tunai, dan akan menjadi 100 persen tepat pada 31 Oktober 2017 esok. Salah satu upayanya dengan mengubah Gardu Tol Hybrid menjadi Gardu Semi Otomatis (GSO),” ujar VP Operation Management Layanan PT Jasa Marga Raddy R Lukman di Jakarta, Senin (30/10).
Pada masa transisi perubahan sistem pembayaran ini, Raddy mengimbau pengguna jalan untuk menggunakan tol seperti biasanya.
“Pengguna jalan tol diharapkan untuk menyiapkan Uang Elektronik dengan jumlah saldo yang cukup sebelum memasuki jalan tol, meletakkan Uang Elektronik tidak jauh dari jangkauan, serta memberikan ciri atau tanda yang khas pada Uang Elektronik sebagal identitas kepemilikan,” katanya.
Guna mendukung kelancaran penerapan 100 persen pembayaran non tunai, Raddy juga memastikan infrastruktur yang layak fungsi serta dukungan petugas di Iapangan melalui Standard Operating Procedure (SOP) untuk mengantisipasi apabila terjadi kepadatan di gerbang tol yang dapat diakibatkan karena saldo Uang Elektronik yang habis, kurang atau Uang Elektronik yang tidak terbaca, rusak, atau hilang.
“Terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) jelang pemberlakuan 100 persen non tunai di jalan tol, sama seperti BUJT Iainnya, Jasa Marga menegaskan tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Karyawan yang selalu dianggap sebagai dampak diberlakukannya program pemerintah tersebut,” katanya.
Sebagai bentuk antisipasi terhadap pengurangan SDM yang terdampak elektronifikasi, kata dia, pihaknya telah menyiapkan program Alih Profesi (A-Life). Program A-Life menyediakan Iebih dari 900 formasi di Kantor Pusat Jasa Marga, Cabang Anak Perusahaan, atau menjadi entrepreneur yang dapat dipilih oleh para karyawan yang ingin mengubah haluan karirnya. (L/R06/P2)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)