Wajo, MINA — Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional ke-8 Tahun 2025 di Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, resmi berakhir. Pada ajang bergengsi ini, Jawa Tengah berhasil meraih gelar juara umum kafilah provinsi, menegaskan dominasinya dalam penguasaan Kitab Kuning di tingkat nasional.
Pengumuman juara umum disampaikan pada malam penutupan MQK, Senin (6/10). Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Amin Suyitno, menyerahkan piala juara umum kepada Kepala Bidang Pesantren Kanwil Kemenag Jawa Tengah. Sebelumnya, Direktur Pesantren, Basnang Said, telah mengumumkan seluruh pemenang MQK Nasional ke-8 sekaligus MQK Internasional pertama.
Dalam sambutannya, Basnang Said mengatakan bahwa pelaksanaan MQK tahun ini memiliki makna sejarah tersendiri karena digelar bersamaan dengan MQK Internasional.
“Lebih dari sekadar apresiasi, MQK 2025 merupakan tonggak sejarah karena digelar bersamaan dengan MQK Internasional yang pertama. Ini adalah upaya kita bersama untuk mengusung semangat dan tradisi keilmuan pesantren Indonesia ke tingkat global, membuktikan bahwa pesantren adalah motor peradaban dunia,” tegasnya secara langsung.
Baca Juga: Misi Pencarian Selesai, Korban Mushala Al Khoziny 171 Orang, 104 Selamat, 67 Wafat
Kompetisi MQK Nasional 2025 mempertandingkan tiga cabang utama, yaitu Qira’atil Mutun, Hifzhil Mutun, dan Debat, untuk tiga tingkat pendidikan pesantren: Ula (dasar), Wustha (menengah), dan Ulya (tinggi). Selain itu, ada kategori Ma’had Aly dengan empat cabang lomba: Debat Qanun, Bahtsul Kutub, Risalah Ilmiyyah, dan Tarkib Digital, serta eksebisi Lalaran Alfiyyah Ibn Malik di tingkat Ulya.
Kafilah Jawa Tengah tampil dominan dengan perolehan 24 medali, terdiri atas 10 juara pertama, 6 juara kedua, 5 juara ketiga, 2 harapan I, dan 1 harapan II. Capaian ini menempatkan Jawa Tengah di posisi teratas, disusul oleh Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, dan Kalimantan Selatan.
Sementara itu, untuk kategori Ma’had Aly, juara umum diraih oleh Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, diikuti Ma’had Aly Lirboyo dan Ma’had Aly As’adiyah di posisi kedua dan ketiga.
Sebagai bentuk apresiasi, seluruh pemenang menerima medali, plakat, dan uang pembinaan dari Kementerian Agama.
Baca Juga: Ratusan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Kedubes AS di Jakarta
Dalam kategori pesantren terbaik, Kemenag menetapkan sepuluh pondok pesantren unggulan, yakni Al Anwar Jawa Tengah, Darul Falah Jawa Tengah, Yayasan Ali Maksum D.I. Yogyakarta, Darussalam Jawa Timur, Fadlun Minalloh D.I. Yogyakarta, Al Hikmah 2 Jawa Tengah, Musthafawiyah Sumatera Utara, Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah Jawa Barat, PDF Ulya Fadlun Minalloh D.I. Yogyakarta, dan Darussalim Kalimantan Selatan.
Ajang MQK 2025 ini tak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga simbol kebangkitan tradisi ilmiah pesantren Indonesia di kancah nasional dan internasional. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenhaj RI Imbau Masyarakat Waspadai Tawaran “Haji Tanpa Antre”