Makkah, MINA – Bagian bawah kain hitam penutup Ka’bah atau Kiswa digulung setinggi tiga meter, menjelang pelaksanaan ibadah haji tahun ini dan ditutup dengan kain putih sebagai gantinya.
“Prosedur tersebut dilakukan setiap tahun sebelum pelaksanaan ibadah haji yang bertujuan untuk melindungi Kiswa, karena beberapa jamaah menyentuh dan menarik Kiswa ketika mereka tawaf mengelilingi Ka’bah,” kata Ketua Umum Dua Masjid Suci, Ahmad bin Muhammad Al-Mansouri, seperti dikutip dari Arabnews, Ahad (21/7).
Menurut Al-Mansouri, apa yang dilakukan beberapa jamaah haji terhadap Kiswa berasal dari kepercayaan yang salah, itulah sebabnya kain hitam dinaikkan dan diganti dengan kain putih selama penyelenggaraan haji.
Al-Mansouri, yang juga Direktur Jenderal Kompleks Raja Abdul Aziz mengatakan, sejumlah 50 teknisi dan spesialis dilibatkan dalam proses tahunan tersebut.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Setiap tahun, kain Kiswa yang menutupi Ka’bah diganti dengan yang baru pada tanggal sembilan Dzulhijjah.
Penutup Ka’bah tersebut diproduksi di Kompleks Raja Abdul Aziz, yang dikerjakan oleh lebih dari 200 karyawan, menggunakan mesin jahit terbesar di dunia dengan panjang 16 meter.
Kain Kiswa diproduksi dalam bentuk potongan besar dengan lebar 10 sentimeter dan panjang 14 meter.
Potongan-potongan tersebut dihubungkan sambil mempertahankan desain, kemudian dilapisi dengan kain katun (lebar dan panjang yang sama), dan dijahit secara bersamaan. (T/Sj/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)