Dhaka, MINA – Nippon Foundation Jepang akan menghabiskan $2 juta untuk membantu memindahkan puluhan ribu pengungsi Rohingya ke pulau terpencil di Bangladesh dan memberi pelatihan keterampilan, kata ketua badan amal tersebut, Yohei Sasakawa.
Dikutip dari Arab News pada Rabu (10/4), setelah kunjungannya ke Bhashan Char pada Senin (8/4), Yohei Sasakawa memuji dukungan yang diberikan pemerintah kepada para pengungsi di pulau tersebut dan mengatakan bahwa ini adalah sebuah langkah untuk memulangkan mereka ke Myanmar.
Sekitar 700.000 warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh setelah bulan Agustus 2017, ketika militer di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha memulai tindakan keras menyusul serangan oleh pemberontak. Tindakan keras tersebut mencakup pemerkosaan, pembunuhan dan pembakaran ribuan rumah. Serangan itu disebut sebagai pembersihan etnis oleh kelompok hak asasi manusia global dan PBB, sementara Amerika Serikat menyebutnya sebagai genosida.
Upaya untuk memulangkan pengungsi ke Myanmar berdasarkan perjanjian tahun 2017 yang ditengahi oleh Tiongkok telah gagal setidaknya dua kali, dan tampaknya semakin sulit dilakukan seiring dengan memburuknya situasi keamanan.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Pertempuran telah menyebar di sebagian besar wilayah Myanmar ketika junta yang berkuasa kalah dari kelompok pemberontak dan separatis dalam perang saudara yang telah berlangsung lama di negara tersebut.
Sasakawa, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Jepang untuk Rekonsiliasi Nasional di Myanmar, mengatakan bahwa mereka memerlukan pelatihan kerja untuk kembali.
“Setelah mereka kembali ke Myanmar, jika mereka tidak memiliki keterampilan apa pun, maka mereka akan hidup dalam kemiskinan di negara tersebut. Jadi mengikuti pelatihan keterampilan Bhasan Char akan sangat membantu mereka,” kata Sasakawa.
Nippon Foundation akan mendanai pemindahan sekitar 40.000 warga Rohingya ke pulau tersebut, kata Sasakawa.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Meskipun Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengatakan para pengungsi tidak akan dipaksa untuk kembali ke Myanmar, dia mendesak masyarakat internasional untuk memberikan tekanan pada negara mayoritas beragama Budha tersebut agar memungkinkan pengungsi Rohingya kembali dengan selamat.
Lebih dari satu juta pengungsi Rohingya tinggal di kamp-kamp yang padat di dekat kota pesisir Cox’s Bazaar di sepanjang perbatasan dengan Myanmar.
Upaya Bangladesh untuk merelokasi pengungsi ke Bhasan Char – sebuah pulau dataran rendah yang terkadang terendam seluruhnya selama musim hujan – pada awalnya ditentang oleh PBB dan banyak pengungsi, tetapi upaya ini mendapat penerimaan karena kelompok pertama telah menetap di sana. Semakin banyak orang Rohingya yang telah menetap di sana. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)