Jinan Fathna Nurhakim, anak berusia 11 tahun asal Majalengka, Jawa Barat itu, merupakan sosok yang inspiratif. Lahir pada 3 November 2013, Jinan kini duduk di bangku kelas 5 di MI Al Fatah Sadawangi. Meski usianya masih belia, prestasinya sudah menorehkan decak kagum banyak pihak. Ia bukan hanya menjadi siswi berprestasi di sekolah, tetapi juga seorang penghafal Al-Qur’an yang tengah meniti jalan kebaikan melalui ayat-ayat yang dia hafal.
Dengan bimbingan kedua orang tuanya, Cep Nurhakim dan Tuti Alawiyah, yang keduanya berprofesi sebagai guru honorer, Jinan tumbuh dalam lingkungan yang sangat mendukung perkembangan akademis dan agamanya. Orang tua Jinan, meski bekerja sebagai tenaga pendidik honorer, tetap mengutamakan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka. Dedikasi dan kerja keras kedua orang tuanya tercermin jelas dalam diri Jinan, yang berhasil membawa pulang berbagai prestasi di bidang sains dan tahfidz.
Salah satu pencapaian paling membanggakan Jinan adalah ketika ia berhasil meraih Juara 1 Porsadin (Pekan Olahraga dan Seni Santri Diniyah) Cabang Tahfidz Juz Amma Putri Tingkat Kabupaten (2024). Keberhasilan ini tidak hanya membuat bangga keluarganya, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa Jinan memiliki tekad yang kuat untuk menghafal Al-Qur’an sejak usia dini.
Jinan juga pernah beberapa kali menang dalam lomba sain mata pelajaran Matematika. Prestasi itu menunjukkan bahwa Jinan tidak hanya cerdas dalam bidang agama, tetapi juga unggul dalam bidang akademik lainnya. Matematika yang sering kali dianggap sebagai pelajaran sulit, justru menjadi ladang bagi Jinan untuk unjuk kebolehan.
Baca Juga: Salma Fadilah Azzahro, Cahaya dari Pesantren Tahfidz Nurul Bayan
Sejak kecil, Jinan telah menekuni hafalan Al-Qur’an. Saat ini, ia sudah berhasil menghafal 1 juz, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi anak seusianya. Selain bersekolah di MI Al Fatah Sadawangi, Jinan juga mengaji di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Al Fatah, yang berada di desanya, Sadawangi. Waktu luangnya ia manfaatkan untuk mengaji dan memperdalam ilmu agama, sebuah kebiasaan yang terus ia jaga dengan baik.
Di balik kesuksesannya, Jinan juga dikenal sebagai anak yang rajin dan disiplin. Setiap hari, setelah pulang sekolah, ia tidak langsung bermain seperti kebanyakan anak-anak seusianya. Jinan lebih memilih untuk meluangkan waktu di Madrasah Diniyah guna memperdalam hafalan dan belajar agama. Kedisiplinannya ini menjadi salah satu kunci utama yang membawa Jinan meraih berbagai prestasi.
Selain kecerdasan akademik dan ketekunan dalam menghafal Al-Qur’an, Jinan juga memiliki kepribadian yang menyenangkan. Ia dikenal sebagai anak yang sopan dan rendah hati di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya. Tak heran jika banyak orang, baik teman-teman maupun guru-gurunya, mengagumi sifat rendah hati yang dimiliki Jinan meskipun ia memiliki banyak prestasi.
Kehidupan sehari-hari Jinan sangat sederhana. Keluarga Jinan tinggal di Sadawangi, sebuah desa di Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. Desa ini berada di wilayah Jawa Barat yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Meski hidup dalam kesederhanaan, Jinan tak pernah merasa kekurangan dalam hal pendidikan dan perhatian dari orang tuanya. Justru, nilai-nilai kesederhanaan dan kerja keras yang ditanamkan dalam keluarganya membuat Jinan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan berprestasi.
Baca Juga: Canyoneering, Cara Lain Menikmati Keindahan Curug
Selain belajar dan menghafal, Jinan juga memiliki beberapa hobi yang ia lakukan di waktu senggang. Hobi-hobi ini menjadi salah satu cara bagi Jinan untuk tetap seimbang antara belajar dan bersantai. Meski demikian, Jinan tetap memprioritaskan pendidikan dan hafalan Al-Qur’annya di atas segalanya.
Jinan Fathna Nurhakim merupakan contoh nyata bahwa usia dini bukanlah penghalang untuk meraih prestasi dan berbuat kebaikan. Di usianya yang masih belia, ia telah berhasil menginspirasi banyak orang di sekitarnya. Dengan ketekunan dan dukungan penuh dari keluarga serta lingkungan yang positif, Jinan terus melangkah maju untuk mewujudkan cita-citanya.
Di masa depan, Jinan berencana untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi sambil terus memperdalam hafalan Al-Qur’an. Ia bercita-cita menjadi seorang penghafal Al-Qur’an yang juga sukses dalam bidang akademis, sehingga ia dapat memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat dan agamanya.
Jinan Fathna Nurhakim adalah bukti bahwa dengan tekad, disiplin, dan doa yang tulus, prestasi gemilang dapat diraih, bahkan di usia yang masih sangat muda. Kisahnya mengajarkan kepada kita semua bahwa setiap anak memiliki potensi luar biasa yang perlu diarahkan dengan baik, dan Jinan telah menunjukkan prestasi itu tidak mengenal batas usia.[]
Baca Juga: Negara-Negara Eropa Larang Gunakan Ponsel di Sekolah
Mi’raj News Agency (MINA)