Tel Aviv, MINA – Anggota Knesset dari partai Arab-Israel Ahmed Tibi mengatakan pada Ahad (25/11), koalisi
The Joint List akan menolak permintaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mendapatkan kekebalan setelah dia didakwa atas tuduhan korupsi.
Al-Wattan Voice melaporkan, Tibi mengatakan, Netanyahu menderita “dilema terbesar” dalam karir politiknya dan “yang terbesar” dalam sejarah Israel.
“Netanyahu melakukan yang terbaik untuk tetap menjadi perdana menteri dan dia akan meminta kekebalan dari Knesset,” katanya.
Baca Juga: Genosida di Gaza: 44 Warga Palestina Syahid dalam 24 Jam
Dia menegaskan bahwa mereka akan menolak permintaan seperti halnya partai politik lainnya.
Tibi mengatakan bahwa Joint List telah bekerja untuk menghapus Netanyahu dari kehidupan politik karena “dia adalah yang paling rasis dan provokatif terhadap orang Arab dan Palestina dan dia memperdalam rasisme di Israel.”
Sementara itu, dia mengatakan bahwa mereka mendukung pemimpin aliansi Biru dan Putih (Kahol Lavan) Benny Gantz hanya untuk menghapus Netanyahu, menambahkan bahwa ada perbedaan besar antara Joint List dan Gantz (T/Ast/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Pasien Luka dalam Serangan Terbaru Israel ke RS Indonesia