Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi: Ubah Pola Pikir Konsumtif Jadi Pola Produktif

Risma Tri Utami - Selasa, 27 November 2018 - 19:20 WIB

Selasa, 27 November 2018 - 19:20 WIB

4 Views ㅤ

Jakarta, MINA – “Setelah tahapan besar insfrastruktur dan hilirisasi industrialisasi, tahapan besar lain yang akan dilakukan pemerintah adalah pembangunan serta penguatan pembangunan sumber daya manusia (SDM),” demikian Presiden Joko Widodo saat membuka Kompas 100 CEO Forum Tahun 2018, di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Selasa (27/11).

“Kita sedang mendorong pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan kerja. Tapi bukan hanya itu saja, saya ingin di mulai 2019 secara besar-besaran bagaimana kita merubah mindset, merubah pola pikir dari yang konsumtif ke yang produktif,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, perlu penguatan kapasitas pimpinan dari tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, kota, provinsi sampai di pusat dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

“Kita harus bersama-sama melihat ini sebagai sebuah keutuhan, enggak bisa kita berpikir sektor-sektor, sektor-sektor. Enggak akan, sampai kapanpun tidak akan bisa melompat maju kalau cara berpikir kita masih sektoral seperti sekarang yang kita lihat,” tegas Presiden.

Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan

Untuk itu, menurut Presiden, kita harus banyak membangun agen-agen transformasi karena perubahan ini begitu sangat cepatnya.

“Yang paling penting memang memperbanyak agen-agen transformasi baik di tingkat desa seperti kepala desa atau di bawahnya, bisa di tingkat kecamatan, bisa di tingkat provinsi, bisa di tingkat kabupaten kota, semuanya,” kata Presiden saat menjawab wartawan usai acara pembukaan.

Selain itu, lanjut Presiden, agen-agen transformasi itu bisa di perusahaan-perusahaan swasta, bisa di perusahaan BUMN dan juga di tingkat nasional. Bisa juga dari serikat pekerja agar kita memandang negara ini tidak sektoral, tapi utuh dalam sebuah kepentingan besar, yaitu bangsa dan negara, akan kita bawa ke sana.

“Termasuk dalam hal ini, menginjeksi agar skill bisa naik, kualitas keterampilan bisa naik. Saya kira arahnya ke sana,” sambung Presiden.

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

Kepemimpinan-kepemimpinan baik yang di level terbawah sampai ke level yang paling atas, lanjut Presiden, menjadi agen-agen transformasi sehingga itu yang diharapkan bisa membawa angin perubahan besar. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur
Indonesia
Indonesia