Jakarta, 29 Jumadil Awwal 1436/20 Maret 2015 (MINA) – Anggota presidium lembaga medis dan kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), Joserizal Jurnalis, menilai konflik yang terjadi di Timur Tengah bertujuan mengamankan Israel dan sumber energi.
Aktivis kemanusiaan yang sering turun ke daerah konflik di Indonesia dan luar negeri itu mengatakan dalam forum diskusi di Menteng, Jakarta, jika bicara tentang Timur Tengah berarti bicara tentang Israel dan sumber energi.
“Konflik Timur Tengah oleh Israel prinsipnya supaya Israel stabil (aman). Dan konflik adalah suatu usaha untuk menguasai sumber energi,” kata Joserizal, Jumat (20/3).
Dokter ahli bedah tulang dan pengamat konspirasi Zionis itu mencontohkan konflik yang melanda Afrika, di mana konflik terjadi di negara-negara jalur minyak.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Menurutnya, Arab Spring dan Timur Tengah bukan permainan yang simpel. Termasuk kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah dan Irak adalah permainan yang ditabuh oleh Zionis dan Amerika Serikat.
“Ini adalah konspirasi Zionis yang dikerjakan oleh Zionis agar umat Islam saling adu, saling antuk dan saling bunuh,” kata Joserizal.
Dalam kesempatan itu, pria yang menjunjung tinggi prinsip “netral” tersebut memaparkan sekilas peta konflik di Suriah dan Irak, kemudian menampilkan beberapa foto “kemesraan” antara pemimpin milisi bersenjata dengan tokoh-tokoh Amerika Serikat.
Sementara itu Pengamat Politik Timur Tengah Alimun Hanif mengatakan, terlalu sederhana jika Arab Spring digambarkan sebagai “permainan Israel dan Amerika Serikat” untuk menguasai ekonomi.
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
“Ini adalah gelombang demokrasi. Satu-satunya yang belum berdemokrasi adalah Timur Tengah,” kata Alimun menganalisa penyebab terjadinya Arab Spring. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun