Yerusalem, MINA – Juru bicara Hamas di Yerusalem, Muhammad Hamada mengungkapkan, upaya pendudukan zionis Israel untuk melakukan pencegahan dan membubarkan perlawanan Palestina telah gagal.
Hamada dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Palinfo menegaskan bahwa pendudukan tidak dapat mematahkan duri perlawanan melalui pembunuhan para pemimpin.
Juru bicara Hamas itu menunjukkan, jam-jam pertama keheningan dalam Operasi Pembalasan Rakyat Palestina membuat pendudukan hidup dalam keadaan lumpuh, memaksa mereka untuk memasuki tempat perlindungan.
Dia menambahkan, ruang operasi gabungan dari faksi-faksi perlawanan mengatur pertempuran dengan bijak dan cakap dalam pertempuran balas dendam orang-orang Palestina.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Dia percaya bahwa ruang operasi gabungan dari faksi-faksi perlawanan telah membuktikan dengan menyiapkan rencana dalam menghadapi kejahatan pendudukan.
Pendudukan melancarkan agresi terhadap Jalur Gaza Selasa lalu dengan nama “The Defensive Arrow“, setelah pembunuhan yang dilakukan secara tiba-tiba dan serentak terhadap tiga pemimpin Brigade Al-Quds, sayap militer dari Gerakan Jihad Islam, yang menjadi sasaran bersama keluarganya di dalam rumah mereka.
“Agresi tersebut mengakibatkan kematian 33 warga Palestina, termasuk 6 anak-anak dan 3 wanita, dan 6 pemimpin Brigade al-Quds, serta 147 lainnya terluka,” demikian menurut statistik dari Kementerian Kesehatan Palestina.
Pasca serangan pertama pendudukan, sempat ada keheningan perlawanan yang membingungkan pendudukan yang berlangsung selama 35 jam, faksi-faksi perlawanan menanggapi dalam pertempuran yang mereka sebut “Revenge of the Free” dimulai sore hari kedua agresi hingga menit terakhir sebelum serangan.
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
Sebelum berlakunya tanggal perjanjian gencatan senjata, perlawanan membom permukiman di sekitar Gaza dan kota-kota pendudukan, dengan rentetan rudal yang besar dan berturut-turut, yang capaiannya meluas ke Yerusalem, Tel Aviv, Negev barat, Ashkelon dan Ashdod sehingga menyebabkan kerusakan berat pada infrastruktur bangunan di wilayah pendudukan. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat