Jakarta, 22 Syawwal 1435/19/8/2014 (MINA) – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengungkapkan, jumlah wisatawan muslim dunia terus meningkat secara signifikan.
Prediksi ini menurut dia di Jakarta belum lama ini, bukan tanpa dasar. Sebab sejumlah laporan menyebut pengeluaran masyarakat muslim terus meningkat dari tahun ke tahun. Potensi wisata syariah diprediksi akan mencapai US$ 2,47 triliun pada 2018.
Kajian Thomson Reuters dalam State of the Global Islamic Economy (2013) menunjukkan total pengeluaran masyarakat muslim dunia, untuk keperluan makanan halal dan gaya hidup (lifestyle), mencapai US$ 1,62 triliun pada 2012.
Sementara Pew Research Center Forum on Religion and Public Life mengungkapkan, populasi muslim dunia diperkirakan terus bertambah dari 1,6 miliar atau sekitar 23,4 persen penduduk dunia sebesar 6,9 miliar pada tahun 2010 menjadi sekitar 2,2 miliar atau sekitar 26,4 persen dari total penduduk dunia sebanyak 8,3 miliar di tahun 2030, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,5 persen untuk penduduk Muslim setiap tahunnya
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Konferensi internasional wisata syariah yang pertama di dunia digelar di Jakarta peryengahan Juni lalu. Forum ini merupakan tindak lanjut pertemuan para menteri pariwisata negara anggota OKI di Banjul, Gambia 6 Deember 2013. Pertemuan tersebut menggagas suatu forum yang akan membahas pengembangan wisata syariah diantara negara anggota OKI.
Bagi Indonesia, potensi wisata syariah bukan hanya untuk pasar luar negeri saja. Tapi juga untuk pasar dalam negeri yang juga begitu besar dan terus mengalami kenaikan. Pengembangan wisata syariah Indonesia ini juga merupakan tindaklanjut dari Gerakan Ekonomi Syariah yang dicanangkan presiden pada 17 November 2013.
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tahun 2011 tercatat sekitar 239 juta pergerakan wisatawan nusantara dengan pengeluaran sekitar Rp 138 triliun. Sedangkan pada tahun 2012 tercatat sekitar 245 juta pergerakan wisatawan.
Jika 88,1 persen yang melakukan perjalanan adalah penduduk muslim (muslim traveller) maka akan didapat sekitar 215 juta pergerakan dengan pengeluaran diperkirakan sebesar US$ 129,37 miliar atau sekitar Rp 142,3 triliun. (IK/Ism/dream.co.id)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon