Istanbul, 3 Jumadil Awwal 1438/ 31 Januari 2017 (MINA) – Sektor pariwisata Turki menyediakan kapal pesiar halal untuk wisatawan Muslim di tahun 2017.
Kapal pesiar tersebut akan berlayar di sepanjang Sungai Danube, sungai Nil, dan Sungai Rhine, secara khusus melayani umat beragama Islam, demikian Daily Sabah yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kapal akan menyediakan papan petunjuk tertulis yang sesuai dangan nilai-nilai Islam, seperti; makanan halal, spa, kolam renang dan pusat olahraga, sauna, dan sarana ibadah yang luas serta suasana tradisional Turki dengan ruang terpisah untuk pria dan wanita.
Kapal ini, mulai beroperasi pada 6 Juli mendatang dengan kapasitas lebih dari 150 penumpang yang dijalankan oleh perusahaan pariwisata Turki ‘Helal Cruise’ dengan rute yang disediakan, penumpang akan mengunjungi empat negara, termasuk Australia dan Serbia.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Selama kunjungan ke kota-kota, penumpang akan didampingi oleh pemandu wisata khusus dalam bidang sejarah.
“Kapal pesiar ini akan menjadi peluang untuk mempelajari budaya Turki dan masakannya, dengan koki yang mempersiapkan hidangan Anatolian tradisional maupun yang populer dari era Ottoman. Setiap aspek dari persiapan makanan akan dilakukan sesuai dengan nilai-nilai Islam,” kata Unal Uluçay, general manager dari Helal Cruise.
Ia menjelaskan, perusahaan telah mendapat peminat lebih besar dari yang diproyeksikan sebelumnya.
Selain penumpang lokal (30 persen dari pangsa pasar), target terbesar adalah Muslim dari negara-negara Asia dan Afrika serta Australia, Timur Tengah dan AS.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Nantinya keluarga Muslim tidak harus membatasi diri untuk melakukan liburan di pantai, karena kapal ini adalah pilihan yang baik,” tambahnya.
Terkait hiburan, operator pariwisata menawarkan program yang sesuai dengan gaya hidup penumpang. Seniman akan bergabung dengan tur pelayaran dan menawarkan kursus gratis pada seni tradisional Turki seperti ebru atau marmer.
Sementara manajer operasi perusahaan, Mehmet Buyan mengatakan, mereka akan mengatur acara budaya yang berbeda untuk setiap negara wisatawan. Perjalanan wisata menggunakan kapal ini menghabiskan biaya sekitar 999 hingga 2.000 euro, dengan tiga kali makan dalam sehari
Di Turki, lebih dari 50 hotel menawarkan layanan konservatif. Antalya, Istanbul, Izmir, Aydın, Muğla dan Ankara adalah kota besar yang membanggakan hotel tersebut, menurut Asosiasi Hotel Tempat wisata Mediterania (AKTOB). Sementara Malaysia, Turki dan Uni Emirat Arab merupakan tiga negara yang menjadi tujuan favorit bagi wisatawan Muslim. (T/R10/RS1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah