Mindanao, Filipina – Seorang pembawa acara radio dari pulau Mindanao, Filipina Selatan, ditembak mati Rabu malam (10/7), menurut Persatuan Wartawan Nasional Filipina (NUJP) pada Kamis.
Jurnalis bernama Eduardo Dizon tersebut menjadi korban terbaru dalam gelombang pembunuhan di negara itu.
Menurut NUJP, pembunuhan Dizon ditemukan terkait dengan pekerjaannya di stasiun radio FM di kota Kidapawan.
Ia menjadi jurnalis ke-13 yang terbunuh sejak Presiden Rodrigo Duterte berkuasa pada Juni 2016.
Baca Juga: WHO: Kurangnya Layanan Kesehatan Mental di Afghanistan Sangat Mengkhawatirkan
Sebuah laporan polisi yang diperoleh Al Jazeera menyatakan, Dizon sedang mengemudi pulang setelah memandu program berita malam ketika dua pria bersenjata mengendarai sepeda motor melakukan serangan itu.
Laporan polisi mengatakan bahwa orang-orang bersenjata melarikan diri ke arah Kota Davao ketika pihak berwenang melakukan operasi untuk menangkap para tersangka.
Polisi menemukan tujuh kartrid bekas dari pistol kaliber sembilan milimeter di TKP.
Menurut laporan berita lokal, Dizon sempat mengatakan kepada polisi bahwa ia telah menerima ancaman pembunuhan beberapa hari sebelum ia terbunuh.
Baca Juga: Demonstrasi pro-Palestina Warnai Kunjungan Menlu Israel ke Jepang
Korban adalah mantan manajer stasiun radio yang sama. Sebelumnya ia gagal dalam pemilihan legislatif lokal selama pemilihan umum pada Mei. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: India Bantah Klaim Trump tentang Janji Perdagangan Dalam Gencatan Senjata dengan Pakistan