Banda Aceh, MINA – Sejak sepekan terakhir, Aceh mulai diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Kabut asap kiriman tersebut juga ikut mengganggu aktifitas di bandara Rembele, Bener Meriah, Aceh.
Untuk wilayah Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Bandara Rembele, jarak pandang berkisar antara 800 hingga 4000 Meter, sementara di wilayah Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang, jarak pandang berkisar antara 5000 hingga 9000.
“kalau di Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Rembele itu sudah mengganggu transportasi dan juga kesehatan, sementara di Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang belum mengganggu jarak pandang, namun disarankan menggunakan masker,” kata Zakaria Ahmad, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Senin (23/9).
Dia menambahkan, beberapa hari yang lalu kabut asap sudah terlihat di beberapa kabupaten di Aceh.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Namun pagi ini, kabut asap yang telah menyelimuti seluruh propinsi Aceh, termasuk Banda Aceh dan Aceh Besar.
Meski begitu, menurut data sebaran asap BMKG Pusat, hari ini tdk terlihat adanya sebaran asap di provinsi Aceh, ini dikarenakan kemungkinan kelemahan satelit, dimana satelit tidak dapat memantau asap bila tertup awan.
“Kita menghimbau warga selalu memakai masker, pelindung bila berada di luar ruangan khususnya untuk daerah yang kabut asapnya tebal, minum air putih yang banyak juga makan buah yg banyak, pola makan sehat perlu dijaga agar stamina tubuh bebih fit dan konsultasi kedokter bila terasa sesak,” terang Zakaria. (L/AP/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka